Mohon tunggu...
Heru Margianto
Heru Margianto Mohon Tunggu... -

Johanes Heru Margianto lebih akrab dipanggil Mbonk oleh teman-temannya. Ia memulai karir jurnalistiknya sebagai wartawan online di Kompas.com sejak tahun 2000. Ia termasuk generasi awal wartawan online Indonesia sejak media internet ini booming tahun 2000. Meski lama berkutat meliput aktivitas kelompok ekstraparlementer dan isu hak asasi manusia, ia lebih berminat mendalami New Media. Blog ini didedikasikannya sebagai ruang belajar tentang media baru itu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Goodbye Colorado

8 Maret 2009   23:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:17 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

”It is with great sadness that we say goodbye to you today. Our time chronicling the life of Denver and Colorado, the nation and the world, is over.” [caption id="attachment_29" align="alignleft" width="229" caption="Salam perpisahan Rocky Mountain News pada pembacanya, Jumat 27 Februari 2009."][/caption] Dua kalimat di atas adalah bagian dari ucapan perpisahan Rocky Mountain News pada pembacanya. Salam perpisahan dimuat dalam edisi terakhir 27 Februari 2009. Koran tua itu sudah tidak sanggup lagi menanggung beban kerugian. E.W. Scripps Co, penerbit koran ini menyebutkan, tahun lalu Rocky merugi 16 juta dollar AS (Rp 192 miliar). Perusahaan bahkan tidak sanggup lagi bertahan dalam 55 hari ke depan untuk mencapai kegenapan masa edarnya selama 150 tahun. ”Untuk bisa terbit sampai hari ini saja kami harus melaluinya dengan penuh penderitaan, memalukan memang hanya tinggal 55 hari menjelang ulang tahun ke-150,” tulis Rocky dalam kolom perpisahannya. Sebagai tanda perpisahan, para karyawan Rocky membuka sebuah ”kotak keramat” yang bertuliskan, “Untuk dibuka pada April 2059, tepat pada ulang tahun The Rocky Mountain News ke-200”. Kotak keramat itu berisi sejumlah hal di masa kejayaan Rocky, antara lain Koran Rocky dan Post, buku tanda tangan para karyawan, peta Kota Denver, dan buku-buku kartunis Rocky Ed Stein dan Almarhum Gene Amole. Menyakitkan, mereka akhirnya membuka kotak itu setengah abad lebih awal. Rocky adalah koran tertua di negara bagian Colorado, Amerika Serikat. Sejak pertama kali terbit pada 23 April 1859,  ia menjadi bagian penting Kota Denver. Koran ini tidak mampu bertahan mengarungi perubahan zaman. ”Hari ini (27 Februari) the Rocky Mountain News yang telah lama menjadi suara utama di Denver menjadi korban dari perubahan zaman dan krisis ekonomi,” kata CEO Scripps, Rich Boehne. Nyanyian kematian Edisi terakhir Rocky memuat sejumlah karya terbaik  jurnalistik yang pernah dicatat, antara lain sejumlah tulisan dan foto yang berhasil meraih penghargaan Pulitzer. Edisi terakhir dicetak sebanyak 350 ribu kopi, jauh lebih tinggi dari sirkulasi hariannya sebesar 210.000 kopi dan mencapai 457.000 pada Sabtu. ”Jarang sekali Anda bisa bermain musik di hari kematian Anda, dan saat Anda bisa melakukannya Anda pasti melakukan permain terbaik di hari terakhir itu,” kata John Temple, pemilik Rocky. Kini Denver hanya memiliki satu surat kabar harian, The Denver Post. Rocky bukan satu-satunya surat kabar di Amerika yang mengalami krisis finansial. Perekonomian Amerika yang memburuk membuat pendapatan iklan menyusut. Di pihak lain pembaca setia surat kabar juga semakin menghilang seiring kebiasaan baru mereka mengonsumsi berita melalui media online. Di belakang Rocky, sejumlah media tampaknya menunggu antrian untuk mengucapkan selamat tinggal kepada pembacanya kalau kondisi keuangan mereka tidak juga membaik. Sampai dengan akhir Februari setidaknya tercatat 4 perusahaan penerbitan mengajukan perlindungan kebangkrutan. Mereka antara lain perusahaan penerbit The Philadelphia Inquirer, Philadelphia Daily News, dan Star Tribune. Akhir tahun lalu penerbit besar yang menerbitkan Los Angeles Times dan the Chicago Tribune, juga mengajukan perlindungan. Yang nampaknya akan segera mengikuti Rocky dalam waktu dekat adalah sejumlah surat kabar milik Hearst Corp. Perusahaan ini mengumumkan akan menutup Seattle Post-Intelligencer jika sampai April mendatang tidak ada investor baru. Surat kabar lain terbitan Hearst, San Francisco Chronicle, akan dilego jika perusahaan tidak mampu melakukan efisiensi keuangan.  Di Arizona, Gannett Co, juga tengah mencari pembeli bagi Tucson Citizen. Ada yang berminat jadi investor? Video Hari terakhir di ruang redaksi Final Edition from Matthew Roberts on Vimeo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun