Mohon tunggu...
Rahmat HerryPrasetyo
Rahmat HerryPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis lepas dan editor freelance.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ini Lima Cara Praktis Meningkatkan IQ Anak

11 Agustus 2020   01:14 Diperbarui: 11 Agustus 2020   01:16 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa tahun belakangan ini saya memang fokus menulis buku aktivitas anak, baik itu bertema membaca, menulis, dan berhitung (calistung) maupun yang khusus menyajikan soal-soal untuk meningkatkan IQ atau kecerdasan buah hati. Buku-buku aktivitas anak yang saya tulis tersebut diterbitkan oleh Penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP), penerbit yang tergabung dalam Kelompok Gramedia.

Buku terbaru saya yang terbit bersamaan dengan pandemi Covid-19, dan saat ini masih dalam proses promosi dan penjualan, berjudul Buku Praktis dan Lengkap Mengasah IQ Anak, Level 1, 2, dan 3. Jika Anda penasaran dengan buku saya tersebut, bolehlah mampir ke toko buku atau klik saja Gramedia.com.

Terinspirasi buku saya tersebut maka saya menuliskan artikel pendek ini, dan tentu saja, saya kembangkan. Itu karena buku saya hanya fokus pada segmen anak usia dini (PAUD/TK), dan tulisan ini, yang sedang Anda baca, saya perluas untuk anak di segala usia. Sebagai orangtua yang baik dan bijak, Anda bisa mengembangkannya sesuai dengan situasi dan kondisi buah hati Anda. Itu pun jika tulisan saya nantinya dapat menginspirasi Anda.
Baiklah, saya akan mencoba secara bertahap menguraikan lima cara praktis meningkatkan IQ anak.

1. Perkenalkan logika bahasa kepada anak
Anak yang masih berusia dini hingga anak yang sudah duduk di bangku SD, SMP hingga SMA, perlu mengenal logika bahasa. Untuk itu, sebagai orangtua, membiasakan diri berbahasa dengan baik di depan anak merupakan satu cara praktis, sehingga anak dapat berbahasa secara logis.
Tak perlu khawatir bahwa logika bahasa itu sulit. 

Bahkan, sudah seharusnya kita, baik itu yang masih anak-anak maupun sudah berusia dewasa, mengenal logika berbahasa. Caranya mudah, kok. Saya ambil contoh kalimat ini:

(1) Karena lapar, adik makan.
(2) Karena haus, adik minum.
(3) Kakak pintar karena rajin belajar.

Jadi, apa logika bahasa itu? Secara mudahnya, kita bisa mengatakan bahwa apa yang kita ucapkan itu "nyambung", logis, masuk akal. Anak yang dibiasakan untuk menulis atau berbicara secara logis maka akan mudah meningkatkan kecerdasan. 

Sebaliknya, jika orangtua abai atau tidak mencoba membiasakan buah hati berbahasa secara logis, dapat diterima akal sehat, maka anak pun akan kesulitan menyerap ilmu-ilmu baru. IQ anak pun sulit berkembang.

2. Ingatkan terus-menerus agar anak rajin belajar

Kewajiban orangtualah untuk mendidik anak supaya pintar dan punya karakter yang baik. Salah satunya adalah tidak kenal lelah meminta buah hati rajin belajar. Ini merupakan tantangan tersendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun