Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ikonik Kota Tua: Masjid Gedhe Mataram Kotagede

8 April 2023   09:14 Diperbarui: 8 April 2023   09:27 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Gedhhe Mataram Kotagede/Foto Hermard

Jika Anda pengagum bangunan jejak-jejak masa lalu, maka sudah selayaknya mampir ke Kotagede, sebuah kota tua yang terletak di sisi tenggara  pusat kota Yogyakarta.

Kotagede merupakan kota kuno bekas ibukota Kerajaan Mataram Islam,  didirikan pada tahun 1532 M. Tak heran banyak peninggalan sejarah yang eksotis, salah satunya berupa Masjid Gedhe Mataram Kotagede (MGMK).

Perlu dicatat bahwa penanda masjid-masjid ikonik dan bersejarah di Yogyakarta selalu berkaitan dengan simbol-simbol keinginan/kekuasaan para raja/bangsawan yang pernah memimpin bumi Mataram.

MGMK memiliki  prasasti yang menyebutkan bahwa masjid dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama dibangun pada masa Sultan Agung - membangun inti masjid  berukuran kecil  (langgar)- dengan tiang kayu. Tahap kedua dibangun oleh Raja Kasunanan Surakarta, Paku Buwono X -- dengan tiang besi.

Gapura MGMK/Foto: Hermard
Gapura MGMK/Foto: Hermard

Mencermati jejak akulturasi/Foto: Hermard
Mencermati jejak akulturasi/Foto: Hermard

Keberadaan MGMK tak lepas dari keinginan Sultan Agung dalam menciptakan kerukunan (alkuturasi) antara masyarakat Islam dan Hindu. Hal itu diwujudkan pada bangunan masjid (Islam) dan pagar serta pintu gerbang/gapura (Hindu) yang sangat ikonik, disebut paduraksa -- menyerupai pura -- ada pula yang menyebutnya rana/kelir. Ciri Hindu lainnya tercermin pada atap serambi menggunakan atap limasan berundak. Atap berundak   banyak digunakan pada bangunan-bangunan Hindu.

Di serambi/Foto: Hermard
Di serambi/Foto: Hermard

Seperti masjid-masjid kuno di Jawa, masjid ini memiliki ruang utama (liwan), serambi, pawestren (tempat ibadah bagi jamaah perempuan), tempat wudu, dan dulu ada kolam kecil memanjang yang digunakan membasuh kaki sebelum masuk masjid. Liwan dan serambi dipisahkan oleh lima pintu.

Hal ikonik lainnya, MGMK menyimpan bedug dengan diameter kurang lebih satu meter, umurnya hampir sama dengan usia masjid. Bedug tersimpan di serambi masjid, konon merupakan peninggalan Sunan Kalijaga dengan kerangka terbuat dari pohon besar milil Kyai Pringgit.

https://www.instagram.com/p/Cqweko-P6XY/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun