Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Memaknai Puasa dan Idul Fitri

31 Maret 2023   13:53 Diperbarui: 31 Maret 2023   14:05 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Gedhe Mataram/Foto: Hermard

Puasa  bukan sekadar menahan rasa haus dan lapar, serta hawa nafsu. Begitu juga idulfitri, bukan hanya perayaan hari kemenangan dengan suka cita berkumpul bersama keluarga sambil menikmati kue plus ketupat lebaran.

Aninda/Foto: Hermard
Aninda/Foto: Hermard
Bagi Aninda Afidatu yang berprofesi sebagai fashion model, makna puasa adalah melatih rasa bersyukur dalam menjalani kehidupan  menjadi fitri. Gadis semata wayang dari pasangan Supriyanto dan Yuni ini  betah melakoni wira-wiri Magelang -- Yogyakarta demi pemotretan dengan mengenakan hijab, dunia yang digelutinya secara serius sejak  kuliah di Jurusan Manajemen Pendidikan UNY tahun 2018.

"Setelah Ramadhan, saya berharap semoga  menjadi manusia yang selalu bersyukur, menjadi lebih baik dari sebelumnya. Berguna bagi sesama," jelasnya ramah.

Desi Fitria R/Foto: Hermard
Desi Fitria R/Foto: Hermard
Pernyataan  senada diungkapkan Desi Fitria Rustanti, mantan model hijab yang sekarang berprofesi sebagai apoteker.

"Makna puasa ramadhan adalah  melatih   menahan hawa nafsu. Di samping mencari pahala sebanyak-banyaknya. Mendekatkan diri, bermuhasabah  agar ke depannya menjadi lebih baik dengan Ridho-Nya," jelas wanita penyuka anggrek ini.

Perempuan jebolan S1 Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, lebih jauh mengungkapkan bahwa idulfitri bukanlah hari kemenangan semata. Tapi media untuk instrospeksi diri,  ikhtiar dan doa. Hal itu dilakukan agar apa yang  diupayakan dalam satu bulan  penuh menjadikan seseorang lebih baik lagi.

Perempuan yang pernah beberapa kali memenangi lomba baca puisi di Yogya ini juga berharap idulfitri tahun ini lebih baik lagi.

"Semoga ibadah kita selama ini diterima Allah. Iman dan ketakwaan  semakin bertambah, bisa beribadah lebih baik lagi."

Sotyarani Padmarintan/Foto: Hermard
Sotyarani Padmarintan/Foto: Hermard
Bagi finalis Duta Bahasa DIY (2020) sekaligus lulusan terbaik dan tercepat Fakultas Bahasa dan Seni UNY (2022), Sotyarani Padmarintan (sering disapa Rintan), puasa pada dasarnya menahan lapar, dahaga, maupun amarah. Namun sebetulnya, keindahan dari segala proses "menahan" itu adalah bagaimana kita mengolah rasa ketika "menahan". Pengolahan rasa itu yang kemudian  membawa kita menuju proses pendewasaan pikir, hati, dan mental. 

"Ketakwaan dan keimanan akan mengikuti dengan sendirinya ketika kita bisa berhasil mengolah segala kompleksitas rasa tersebut," jelas Rintan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun