Berwirausaha juga penting untuk membuat hidup lebih baik, karena inti dari berwirausaha adalah menciptakan nilai yang berguna bagi orang lain. Jadi seorang marbot atau pengurus masjid yang dapat mengatur penempatan sandal para jamaah sholat Jumat sehingga tidak berserakan dan tidak diinjak-injak orang lain saat selesai sholat juga dapat disebut seorang wirausahawan.Â
Memang kewirausahaan atau entrepreneurship cenderung dikaitkan dengan bisnis, namun sebetulnya lebih dari itu. Sebuah lembaga riset di bawah Uni Eropa, Joint Research Centre, mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk mengubah gagasan menjadi sesuatu yang bernilai bagi orang lain, baik dalam bidang finansial, budaya atau sosial. Termasuk dalam bidang sosial itu tentunya juga masalah politik, kesehatan, ritual keagamaan, dan sebagainya.
Karena kewirausahaan bukan kelakuan yang bersifat instink seperti makan, minum atau berjalan, maka ia perlu diajarkan dan dibiasakan. Kewirausahaan menjadi suatu kecakapan yang perlu diupayakan untuk dimiliki oleh setiap orang, yang pada dasarnya ingin berguna bagi orang lain. Oleh sebab itu pendidikan kewirausahaan menjadi penting untuk diajarkan kepada setiap orang, seperti halnya pendidikan moral atau pendidikan kewarganegaraan.Â
Dengan kecakapan berwirausaha yang tinggi, maka seseorang akan dapat memiliki penghargaan atas sumbangsihnya pada orang lain, penghargaan itu dapat berupa materi maupun non-materi, lebih baik lagi kedua-duanya. Semakin banyak orang yang mempunyai kecakapan berwirausaha di suatu masyarakat akan semakin sejahtera masyarakat itu, karena semakin banyak kebutuhan-kebutuhan hidup yang dipenuhi.Â
Dalam bidang ekonomi, kemiskinan akan berkurang karena seseorang yang semula miskin dapat membuat produk berupa barang atau jasa yang dapat dibutuhkan oleh orang lain dan dari situ ia mendapatkan penghasilan.Â
Dalam skala yang lebih besar, seorang pengusaha yang berhasil bisa membantu pengusaha lain yang kesulitan menjual produknya karena kurangnya keahlian, modal atau peluang pasar. Secara bersama-sama, para pengusaha skala besar di suatu negara bisa melindungi para pengusaha kecil dan menengah dari persaingan dengan produk-produk impor.
Kecakapan berwirausaha
Menurut Bacigalupo, dkk. (2016) kecakapan berwirausaha (enterpereneurship competency) meliputi tiga aspek: gagasan, sumberdaya, dan tindakan. Dari masing-masing aspek diturunkan kecakapan-kecakapan yang perlu dimiliki oleh setiap orang,seluruhnya ada 15 kecakapan. Kelima belas kecakapan itu adalah sebagai berikut.
·   Aspek gagasan: melihat peluang, mengembangkan kreativitas, membangun visi, menilai gagasan, memikirkan etika dan dampak gagasan.
·   Aspek sumberdaya: mengetahui kemampuan diri, motivasi dan ketekunan, menggalang sumberdaya, kecakapan finansial dan ekonomi, menggerakkan orang.
. Â Â Aspek tindakan: memulai gagasan, merencanakan dan mengelola, mengatasi ketidakpastian/ketidakjelasan dan risiko; bekerja sama dengan pihak lain, belajar melalui pengalaman.