Mohon tunggu...
Herry Darwanto
Herry Darwanto Mohon Tunggu... Freelancer - Ingin menikmati hidup yang berkualitas

Penyuka musik keroncong & klasik, gemar berkebun, penggemar jajan pasar

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jokowi Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0

22 Februari 2019   21:09 Diperbarui: 22 Februari 2019   22:06 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpa diduga, moderator pada debat Pilpres kedua yang lalu memberikan pertanyaan kepada Capres 01 tentang strategi menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 di sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Logikanya, Revolusi Industri 4.0 lebih dekat dengan topik ekonomi yang akan dibahas pada debat kelima, bulan April mendatang.

Untunglah  Jokowi memahami arah pertanyaan itu dan segera menjawab dengan menyebutkan beberapa startup pertanian rakyat telah berhasil menyambungkan petani dan pasar secara langsung. Ini adalah contoh dari penerapan Revolusi Industri 4.0, yaitu menggunakan internet of things, cloud computing, artificial intelligent, dan lain-lain untuk memproduksi barang dan mengirimkan produk olahan ke konsumen akhir secara langsung atau dengan sedikit perantara.

Penggunaan internet adalah kunci dari Revolusi Industri 4.0. Melalui internet, mesin-mesin canggih berupa robot dapat digerakkan, sehingga mengurangi tenaga manusia untuk melakukan pekerjaan yang sulit atau berbahaya, yang membutuhkan ketelitian, dan yang berulang-ulang. Banyak pekerjaan yang dapat dilakukan secara lebih efisien dengan menggunakan alat-alat dengan bantuan internet.

Jika waktu memungkinkan, saya yakin Jokowi dapat menjelaskan lebih banyak lagi apa yang sudah dan akan dilakukan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 di sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Misalnya, Jokowi dapat menguraikan bagaimana teknologi cloud computing, mobile internet dan artificial intelligence dapat dimanfaatkan untuk membuat traktor yang dapat beroperasi tanpa operator, membuat drone untuk mendeteksi kecukupan unsur hara dari lahan terpencil, atau membuat robot yang dapat menebarkan bibit  tanaman dalam ukuran dan lokasi yang tepat.

Teknologi internet juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang terjadi di suatu wilayah, misalnya terhadap kondisi tanah yang rusak karena penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan, lahan yang tidak terjangkau saluran irigasi, luas lahan petani yang sempit, lahan di wilayah yang berawa, dan sebagainya. Teknologi internet juga dapat dimanfaatkan untuk memanen, mengolah hasil panen, mengemas dan mengirimkan produk dan komoditas pertanian. Sebagian dari bentuk-bentuk pemanfaatan teknologi berbasis internet itu sudah dirintis oleh Kementerian Pertanian pada era pemerintahan Jokowi sekarang ini.

Penyiapan SDM

Ada pengamat yang mengkritisi pemerintah, bahwa program pendidikan telah gagal memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Pernyataan ini didukung oleh tingkat pengangguran yang tinggi, khususnya pada lulusan SMK, juga di kalangan lulusan D3 dan sarjana.

Pengritik tersebut lupa bahwa pendidikan vokasi yang berhasil memerlukan waktu yang lama, perlu ada penelaahan terlebih dahulu terhadap kebutuhan tenaga kerja pada masa depan, juga penyusunan kurikulum dan penyiapan tenaga pengajar serta penyediaan sarana dan prasarana pendidikan. Dan proses itu tidak bisa sekali jadi, perlu ada evaluasi dan perbaikan.

Presiden Jokowi sudah tahu mengenai kebutuhan tenaga trampil pada era Revolusi Industri 4.0. Maka ia memberi perhatian besar pada pendidikan vokasi sejak awal periode pemerintahannya. Ini salah satu pernyataannya:

"Perbaikan sistem pendidikan kita terutama melalui revitalisasi pendidikan vokasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi. Dalam empat tahun terakhir kita telah memulai langkah perombakan dan perbaikan dalam sistem pendidikan vokasi kita. Tetapi saya kira kita belum secara full melakukan perombakan besar-besaran," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat (Detiknews, 21/11/2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun