Mohon tunggu...
Herni Parantika
Herni Parantika Mohon Tunggu... -

Mahasiswi, STAI syekh H.Abdul Halim Hasan Al-islahiyah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyakit Maag

19 Oktober 2018   07:38 Diperbarui: 19 Oktober 2018   08:46 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: thejakartapost.com

Punya Sakit Maag? Jangan Anggap Remeh!

Hallo nama ku Herni Parantika. Ini adalah artikel pertama ku..
Aku mau sharing seputar riwayat penyakitku yaitu Maag. Aku akan menceritakan awal mula kenapa aku terkena sakit maag dan cara mengatasinya. Selamat membaca...

Waktu aku kenal sakit maag itu ketika memasuki sekolah kelas 2 SMP. Awalnya penyakit ini tidak terlalu parah ,paling perut perih doang,atau kembung,dan kadang suka mual. 

Aku pikir aku masuk angin karna pola makanku yang buruk juga. Jadi kalau tiba mual atau pusing aku selalu sedia obat masuk angin aja. Hari demi hari kegiatan sekolahku padat. Makan pun tak karuan. Kadang makan bawa bekal dari rumah tapi kalau gak sempat kadang beli makanan jajanan sembarang. Contohnya bakso kojek depan sekolah hehe .. mantappp..

Sampai akhirnya aku duduk di bangku SMA pola makanku juga makin kacau. Sarapan pagi tetap jam setengah tujuh. Nah, tiba di waktu siang biasanya telat tuh. Paling cepat jam setengah tiga sore karena aku baru pulang sekolah jam setengah dua. Makan malam jam 7 atau jam 9 malam gitu. Mungkin karena pola makan waktu SMP yang begitu buruk, akhirnya saat SMA tanpa ku sadari sakit maag-ku semakin parah. 

Pola makan waktu SMA rasanya ngga separah waktu SMP, tapi tetap saja telat makan siang karena aku pulang dari sekolah setengah dua dan sampai rumah jam setengan tiga. Dan kadang kalau sampai rumah gak sempat makan karna kecapekan langsung tidur.

Aku pernah sakit maag sampai demam dan pusing . Mulanya di sangka tifus (karena demam tadi). Setelah di rawat di rumah sakit dan hasilnya keluar ternyata itu bukan tifus tapi maag. Aneh banget karena aku gak mencret, ngga kembung, perutku juga ngga perih, bahkan ngga muntah. Pokoknya tanda-tanda maag yang sudah aku kenal tidak ada yang muncul. Yang aku rasakan hanyalah demam,pusing, tak nafsu makan, dan ulu hatiku terasa dingin. Dokter yang memeriksaku menekan ulu hatiku." Sakit? Nah, itu tanda sakit maag," begitu katanya.

 Akhirnya dokter memberiku resep :

1.Makan makanan lunak seperti bubur.
2.Makan roti Marrie/biskuit roma setiap jam.
3.Minum obat maag 15 menit sebelum makan besar, dia antara dua waktu makan, dan sebelim tidur.
4.Jangan makan jeruk, jambu biji, mangga, nangka, pisang ambon (pokoknya hal yang berbau vit.C).
5.Jangan minum kopi, jangan minum minuman bersoda, jangan minum teh. Kalaupun mau minum teh, hanya boleh yang encer.

Setelah menuruti resepnya, sakit maag-ku pun reda. Bisa makan lagi dengan bebas tapi dengan syarat atur pola makan yang teratur.
Oleh dokter itu aku dikasih tau tentang penyakit maag. Jangan dipandang enteng karena maag dapat menyebabkan kematian jika di remehkan. Bagiku maag-ku ini sudah aku anggap parah karena sudah bertahun-tahun tanpa ku sadari ternyata aku terkena maag. 

Tapi ternyata masih ada lagi sakit maag yang lebih parah. Salah satunya seperti yang di alami oleh pasien dokterku ini. Saking parahnya sampai harus makan segala macam obat yang harganya mahal-mahal. Mulai dari pelapis lambung, semacam enzim untuk membantu pencernaan dan entah apalagi namanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun