Mohon tunggu...
Herlina Puspawati
Herlina Puspawati Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga. aktifitas sehari hari mengajar AL Qur'an, suka dengan kegiatan kegiatan sosial , suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rezeki Instan

27 April 2023   14:00 Diperbarui: 27 April 2023   14:01 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang ini disebut juga dengan zaman instan. Semua dilakukan dengan serba cepat, tidak mau berlama lama. Terkesan tidak sabar dalam proses dan ingin segera mendapat hasilnya. Dari generasi yang ada di negara kita, sepertinya mungkin hanya generasi baby boomers (1946-1964) yang masih bisa bersabar dengan proses yang panjang dalam menjalankan sesuatu. Generasi X (1965-1980) sepertinya perpaduan.  

Sebagian besar generasi X sudah  terbawa imbas perubahan tekonolgi modern, sehingga ada kalanya mengerjakan sesuatu maunya serba simpel dan cepat. Kalau generasi Y (1981-1996), generasi Z (1997-2012) sudah dipastikan mereka generasi milenia, yang hidupnya memang di dua dunia, dunia nyata dan maya, bahkan bisa dikatakan lebih banyak hidup di dunia maya.

Saya termasuk generasi X, sebelum muncul yang serba online kaya sekarang. Ojek online, belanja online, saya sabar harus menempuh jalan yang lumayan jauh jika berpergian, sambil membawa anak anak, satu anak di gendongan yang lainnya di tuntun, resiko banyak anak he.he. Berpergian harus dengan angkot, bukan sekadar naik angkot, tapi harus berganti ganti angkot untuk sampai tujuan. 

Kalo sekarang kayanya ngak kebayang kalo masih harus melakukan hal terebut, apalagi harus berganti ganti angkot "mager" kalo kata anak sekarang. Jadilah perubahan zaman mulai mempengaruhi , saya tingal mainkan jari , bisa pilih kendaraan sesuka hati,  duduk manis di mobil ber AC,  sampailah ketujuan. Simpelkan.

Sama halnya dengan mencari rezeki, hampir bisa dikatakan banyak dari kita yang menginginkan rezeki itu bisa datang dengan cepat, dengan cara instan, tapi hasilnya banyak. Hm...hm...mungkin ngak yaa. Ngak ada yang tidak mungkin di zaman Now. Bahkan Islam pun sudah mengajarkan kepada kita bagaimana cara mencari rezeki yang instan.

Sebelum kita paparkan caranya, maka ada hal hal yang perlu di rubah dulu pola padang kita. Pertama, terkait rezeki. Rezeki tidak hanya berupa uang. Kesehatan, ketenangan dalam rumah tangga, punya anak anak soleh/ha, bisa membahagiakan orang tua, punya teman teman yang selalu menasehati itu juga merupakan rezeki. Kalau pola pandang kita terkait rezeki sudah benar, maka apapun yang kita terima akan kita syukuri, ini keberuntungan, kita akan selalu berada pada zona kesyukuran.

Kedua se instan apapun hasil yang ingin kita dapatkan harus ada ikhtiar. Contoh saja kalo kita mau makan mie instan. Tidak tiba tiba "kun fa yakun" mie itu ada di hadapkan kita, pastinya butuh proses memasaknya, meskipun tidak perlu lama.

 Rezeki instan itu, adalah rezeki yang bisa kita dapatkan tanpa kita bersusah payah melakukan sesuatu. Ada beberapa cara sesuai apa yang sudah diajarkan agama islam,  tetapi ada satu cara yang menurut saya  sangat dasyat, yaitu memaksimalkan berinteraksi dengan Al Qur'an. Berusahalah menjadi salah satu bagian yang memungkinkan kita untuk menjadi ahlul Qur'an. Bisa dengan semangat tilawah, mentadaburi, memahami tafsir, dan yang terbaiknya adalah mengajarkan Al Qur'an.

"Sebaik baiknya kalian adalah yang belajar Al Qur'an dan mengajarkannya" (HR. Al Bukhari)

Janji Allah SWT pasti benar. Orang orang yang selalu membersamai Al Qur'an akan di permudah urusan dunia. Bahkan terkadang terjadi hal yang diluar nalar kita. Baru saja terbesit menginginkan sesuatu, hanya hitungan menit atau jam hal yang kita inginkan sudah ada di hadapan kita. Bukan kah itu yang disebut dengan rezeki instan. Maka bukan hal yang tidak mungkin jika Allah SWT berkehendak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun