Mohon tunggu...
Herlian Santoso
Herlian Santoso Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sales & Marketing

https://www.kompasiana.com/herliansantoso9375

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Miskonsepsi tentang ID card

16 Juli 2019   15:18 Diperbarui: 16 Juli 2019   15:57 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

MISKONSEPSI tentang ID card

Kartu pengenal karyawan berupa id card, kartu membership tempat gym, kartu frequent flyer, semua dibuat agar terlihat mewah.
Tentunya hanya bisa dibuat oleh perusahaan besar, yang bergerak khusus membuat kartu. Benarkah?

Jawabannya kalau 10 tahun yang lalu benar. Sekarang sudah tidak lagi.

Id card untuk menciptakan eksklusivitas sudah bisa anda lakukan sendiri, dirumah atau di kantor dengan printer biasa plus mesin laminating panas (sekitar 400 ribu) berikut mesin pemotong bentuk kartu (sekitar 700 ribu)

Setiap id card terdiri dari 2 bagian kertas opaque plus 1 bagian untuk tulang.

Sebelum di press oleh mesin laminating, ketiga lembar plastik tersebut bahannya lemas dan mudah ditekuk.

Printer biasa dapat mencetak di lembar opaque yang secara fisik lebih tipis dari kertas foto.

Setelah dicetak lembar atas dan bawah (kondisi gambar di mirror), kedua sisi id card tersebut di selipkan tulang (support sheet) ditengah. Lalu di press dengan mesin laminating panas.

Hasilnya adalah satu lembar id card sebesar A4. Aplikasi id card sebesar ini biasa dipakai untuk menu restoran.

Sedangkan untuk id card yang sebesar kartu atm dan kartu kredit, lembaran A4 tersebut di potong dengan cutter biasa lalu di press melalui mesin potong berbentuk kartu atm.

Coba lakukan sendiri. Voila, ini bisa jadi banyak aplikasi yang menarik bisa di ciptakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun