Mohon tunggu...
Herlian Dedy
Herlian Dedy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Draw is my life

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Dakwah di Era Media Digital

21 September 2022   14:14 Diperbarui: 21 September 2022   14:27 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

metode, dan media berdakwah dulu dan kini sangatlah berbeda. Dulu, para dai berdakwah dari satu mimbar ke mimbar yang lain, dari satu taklim ke taklim yang lain, atau bahkan dari satu rumah ke rumah yang lain.

 

Dulu, metode berdakwah langsung secara terbuka dan bertatap muka satu sama lain pada jamaahnya bisa merasakan langsung rasa senang, tertawa bersama, atau menyantap sajian bersama. Para jamaah juga masih bisa mencium tangan para juru dakwah yang mereka hormati, dan bisa secara langsung menegur.

 

Sekarang, ketika teknologi informasi sudah berkembang begitu pesat, cara berdakwah pun menjadi lebih sederhana. Para juru dakwah tidak perlu lagi harus bertatap muka langsung dengan jamaahnya. Mereka berceramah di depan kamera, sedang jamaahnya menonton di rumahnya masing-masing. Juga di depan kamera.

 

Para juru dakwah tak perlu lagi capai berpergian ke luar kota untuk menemui jamaahnya dan jamaah pun sama. Mereka berada di tempat masing-masing. Hanya pesan berupa materi digital 

Cara berdakwah yang tersederhanakan seperti ini tentu ada dampak positifnya. Selain lebih massif, jangkauan lebih luas, pilihan lebih banyak, juga lebih hemat. Namun, cara berdakwah seperti ini, bukan sepi persoalan alias juga memiliki dampak negatif. Peluang orang-orang jahat melakukan manipulasi konten terbuka lebar. Mereka bisa memotong, menghilangkan, mengganti, atau menyatukan beberapa konten, baik video, gambar, maupun teks, untuk tujuan yang tidak baik. 

Bahkan di era digital sekarang banyak sekali netizen atau para da'i yang belum sama sekali menguasi di bidang nya yang pada akhirnya bisa menimbulkan hoax, atau tentang ajaran kebaikan islam yang tidak memilik sumber hadis dan ajaran Rasulullah. Hoax menjadi viral karena didukung oleh media sosial yang semakin maju, seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, Instagram, dan lain sebagainya. Masyarakat telah mempunyai ruang kebebasan untuk menyampaikan, mencari, menerima, dan

membagikan berbagai macam informasi yang dapat mengembangkan dan mengekspresikan opini pandangan mereka dengan menggunakan cara mereka sendiri. Bahkan terkadang tanpa di dasari etika-etika dalam bekomunikasi. Tidak heran jika di era modern saat ini semakin mudah berita-berita hoax tersebar. Mmewabahnya fenomena hoax atau berita bohong di media akhir-akhir ini sangat memprihatinkan.

Terdapat hadis dan surat barang siapa yang menyebarkan keburukan,kebohongan maupun hoax

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun