Belum selesai dengan pandemi, datang kabar bahwa biaya haji naik drastis. Kami sempat bimbang: lanjut haji atau cicil rumah? Tapi akhirnya kami kembali pada niat awal. Rumah bisa dicari di mana saja, tapi haji adalah panggilan seumur hidup.
Ternyata, penundaan keberangkatan suami dari 2021 ke 2024 membawa berkah. Saya akhirnya bisa ikut sebagai pendamping karena sudah melewati masa tunggu lima tahun. Anak-anak pun sudah cukup besar untuk ditinggal. Allah benar-benar mengatur waktu dengan sempurna.
Pelunasan, Pinjaman, dan Pertolongan Allah
Tantangan terakhir adalah pelunasan. Kami harus lolos tes kesehatan dulu. Alhamdulillah, meski dengan beberapa catatan, kami dinyatakan sehat. Tapi tabungan kami ternyata hanya cukup untuk satu orang. Kami mulai memutar otak. THR disisihkan, seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi tetap belum cukup. Akhirnya, kami meminjam ke orang tua.
Dan di sinilah saya benar-benar merasa kecil di hadapan takdir Allah. Ketika kami hampir memutuskan untuk mengambil tabungan pendidikan anak sebagai jalan terakhir, tiba-tiba saja datang rezeki yang tak disangka-sangka. Utang ke orang tua bisa dilunasi. Allahu Akbar. Sungguh, hanya Allah yang bisa mengatur semua ini.
Bukan Hebat, Tapi Dipanggil
Jadi, ketika ada yang berkata, "Hebat ya, bisa haji masih muda," saya hanya bisa tersenyum. Bukan karena bangga, tapi karena saya tahu, ini semua bukan karena kehebatan saya. Ini semua karena kehendak dan pertolongan Allah. Kami hanya berusaha, selebihnya Allah yang mengatur.
Saya menuliskan ini bukan untuk pamer, bukan pula untuk mencari pujian. Tapi untuk berbagi. Bahwa niat yang sungguh-sungguh, disertai ikhtiar dan tawakal, insya Allah akan dibukakan jalannya. Bahwa haji bukan hanya untuk mereka yang sudah mapan, tapi untuk siapa saja yang benar-benar ingin memenuhi panggilan-Nya.
Dan bahwa, dalam setiap langkah menuju Baitullah, ada pelajaran tentang kesabaran, keikhlasan, dan keyakinan. Bahwa kita ini bukan siapa-siapa. Tidak hebat. Tidak luar biasa. Tapi kita punya Allah, yang Maha Segalanya.
Laa haula wa laa quwwata illa billah.
Sumber: