Mohon tunggu...
Herjanjam
Herjanjam Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kemeriahan Agustusan Itu Tercipta di Lahan Secuplik

18 Agustus 2018   10:24 Diperbarui: 18 Agustus 2018   10:48 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak mendapat hadiah dalam Perayaan Agustusan | dokpri

Panas matahari yang membakar kulit siang itu tidak menghalangi antusiasme puluhan warga RT 06/RW 03 Perumahan Komplek Guru, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor untuk menggelar sejumlah perlombaan. Ya, hari itu, Jumat (17/8) tepat Indonesia merayakan HUT Kemerdekaan yang ke-73. 

Lazimnya warga Indonesia, puluhan warga di Kompleks Guru tersebut mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua larut dalam kebersamaan, canda tawa memeriahkan aneka lomba. Beragam lomba digelar mulai dari lomba makan kerupuk, memasukkan paku ke dalam botol hingga bermain bola khusus kaum pria dengan cara unik yakni memakai daster.

Meski lahan yang digunakan untuk aneka lomba tersebut hanya secuplik, berukuran tidak lebih dari 5 x 7 meter namun semangat mereka tetap membara seperti panasnya terik di siang itu. Sejumlah anak-anak seperti Denis, Nacita, Haikal, Apin dan Akila tampak gembira mengikuti aneka lomba. 

Sementara itu semangat para orang tua juga tak mau kalah. Hal itu ditunjukan oleh Agit, Novianto, Mamat, Feri dan sejumlah pria dewasa lainnya. HUT Kemerdekaan memang menjadi ritual tahunan yang memupuk ikatan silaturahmi dan kebersamaan antarwarga. "Gelaran lomba dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia ini merupakan acara tahunan yang rutin kami adakan. Acara ini untuk memupuk tali silaturahmi, kebersamaan dan keakraban antarwarga," ujar Ketua RT 06/RW 03 Yusnandar.

Dia melanjutkan, selain untuk memupuk tali silaturahmi, acara tersebut sekaligus untuk menularkan rasa kebangsaan kepada generasi penerus termasuk para remaja dan anak-anak. "Dengan perhelatan acara ini para remaja dan anak-anak mengetahui bahwa HUT Kemerdekaan Indonesia juga dimaknai dengan perayaan Agustusan seperti aneka lomba. Mereka jadi mengenal tradisi bangsa Indonesia yakni silaturahmi dan kebersamaan," ujarnya.

Sejumlah pria dewasa mengikuti lomba makan kerupuk | dokpri
Sejumlah pria dewasa mengikuti lomba makan kerupuk | dokpri
Peran Generasi Milenial

Ketua panitia perayaan Agustusan, Rahmi mengatakan, ia senang bisa menjadi panitia dalam acara tersebut. Gadis belia yang berusia 18 tahun itu dengan sukacita menjadi panitia dibantu rekan sebayanya Salsa. Mereka boleh jadi mewakili generasi milenial yang berperan dalam mengorganisir perayaan Agustusan kali ini. "Dulu saya jadi peserta, kini jadi panitia. Rasanya senang sekali bisa mengorganisir sebuah acara untuk HUT negeri tercinta," katanya.

Dia menuturkan, partisipasi warga di Kompleks Guru tersebut cukup aktif sehingga membuatnya bersemangat. Dengan dibantu Salsa, Rahmi berkeliling dari rumah ke rumah mensosialisasikan aneka lomba menyambut perayaan Agustusan itu. "Ada sekitar 30 kepala keluarga di kompleks ini.  

Dari situ terkumpul dana sekitar Rp 2 juta yang kami gunakan untuk membeli peralatan, perlengkapan dan aneka hadiah lomba. Kami menyediakan hadiah berupa makanan ringan dan alat tulis. Hadiah tersebut sekadar apresiasi atas partisipasi warga," jelasnya .

Meski lahan hanya secuplik dan berada di ruas jalan lingkungan yang terkadang digunakan sebagai tempat parkir, namun itu menjadi saksi kebersamaan warga Kompleks Guru. Yusnandar bercerita, lima belas tahun lalu warga masih bisa menggunakan taman yang cukup luas yang berada tak jauh dari gerbang kompleks. Warga juga masih bisa menggunakan lapangan bulu tangkis sebagai sarana bermain. 

Namun seiringnya waktu perkembangan arus modernisasi dan kebutuhan konsumtif, lahan-lahan yang merupakan fasilitas umum itu berubah fungsi. Taman berubah menjadi restoran. Begitu juga dengan lapangan bulu tangkis tak mampu lagi dinikmati warga. Meski cerita itu hanya menjadi kenangan tetapi semangat merayakan HUT Kemerdekaan tetap menyala walau hanya di lahan secuplik.

Ignatius Herjanjam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun