Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Narkoba, Antara Persepsi Perusak atau Penambah Kepercayaan Diri

24 April 2018   00:25 Diperbarui: 24 April 2018   02:16 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : chronicle.co.zw

Narkoba adalah salah satu daftar barang  yang wajib di blacklist  dalam kehidupan anak muda. Hal ini dikarenakan membawa malapetaka bagi orang yang mencoba-coba menggunakannya. Berbagai gerakan dan sosialisasi gencar sudah dilakukan dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Bahkan Presiden Jokowi sendiri sudah mengutuk bagi para orang yang terlibat dalam peredaran barang haram ini.

Namun kondisi di lapangan, ada saja oknum-oknum  bandel yang seolah-olah tutup telinga akan  hal ini.  Alasan paling banyak adalah karena mereka mendapat keuntungan besar dari penjualan narkoba ini.  Dengan berbagai bujuk rayu  mereka lakukan untuk mempengaruhi generasi masa depan agar tertarik mengonsumsinya. Adapun tipu muslihat  untuk cuci otak yang mereka lakukan diantaranya :

1. Narkoba adalah  "solusi alternatif " dari berbagai permasalahan yang dihadapi

2. Narkoba adalah  "vitamin" peredam depresi. 

3. Narkoba adalah suplemen penambah kepercayaan diri dan menghilangkan rasa malu.

Diakhir ceritanya, ada  generasi muda yang akhirnya terjerat . Ada yang menjadi pemakai dan ada juga yang menjadi terlibat sebagai pengedar. Tentunya ini membawa efek domino dalam kehidupan anak muda itu sendiri diantaranya :

1. Buang --buang uang hanya untuk barang tak berfaedah tersebut

2. Mental terganggu akibat munculnya rasa kekhawatiran bagaimana mendapat uang lagi membeli narkoba

3. Kesehatan terganggu. Badan tampak kurus, kurang konsentrasi pada tugas sekolah, kampus dan pekerjaan kantor dan lambat laut merusak sistem kekebalan tubuh. 

4.Ruang gerak sangat terbatas untuk mengembangkan karir. Mengingat sekarang ini gencar dilakukan  tes narkoba untuk mendaftar di perguruan tinggi ternama, perusahaan bonafit, masuk TNI, POLRI dan sekolah kedinasan lainnya, CPNS  atau mendaftar sebagai calon pejabat. Tentunya jika menggunakan narkoba akan sulit sekali untuk menggapai cita-cita

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun