Mohon tunggu...
Heri Pujianto
Heri Pujianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pebisnis yang suka menulis. WA 082177158254
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis sebagai nasihat bagi diri sendiri dan berbagi untuk saling memotivasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berdoa Punya Manfaat Sangat Besar, Tetapi Kita Cepat-cepat Ingin Kelar

26 Juni 2020   15:27 Diperbarui: 26 Juni 2020   15:24 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tak diragukan lagi dahsyatnya doa. Semua agama mengajarkan bahwa berdoa kepada SANG MAHA KUASA adalah kunci dan solusi semua keinginan bahkan kesulitan dan permasalahan kita.

Semua percaya bahwa doa  SANGAT POWERFUL. Bisa menjadi jalan meminta apa saja. Meminta jalan keluar dari setiap kesulitan. Meminta solusi dari setiap kesempitan.

Karena ALLOH memang MAHA KUAT, MAHA KUASA atas segala urusan kita.

Namun kita kadang masih buru buru mengerjakannya. Pengin cepat cepat kelar. Berdoa serba sebentar.

Berdoa masih dirasa sebagai rangkaian ibadah. Belum menjadi kebutuhan dan keinginan kita sebagai hamba yang lemah.

Selayaknya durasi doa itu lama. Kita sampaikan semua kebutuhan dan keinginan kita. Baik kebutuhan hari ini, besok, lusa, pekan depan, bulan depan, tahun depan, 5 tahun lagi bahkan 10 tahun lagi.

Bahkan masa depan puluhan tahun lagi hingga kehidupan di akherat nanti.

Selayaknya frekuensi berdoa itu banyak. Sering dilakukan. Bukan hanya berdoa dalam rangkaian  ibadah wajib seperti sholat lima waktu dalam syariat Islam. Tapi kita tambah waktu lain yang memungkinkan.

Pada agama lain tentu juga ada tuntunannya.

Bahkan dalam syariat Islam kita bisa cari waktu tambahan yang mustajab seperti berdoa sepertiga malam terakhir, setelah membaca Al Quran dan lain lain.

Pada agama lain tentu juga ada petunjuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun