Mohon tunggu...
Heri Pujianto
Heri Pujianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pebisnis yang suka menulis. WA 082177158254
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis sebagai nasihat bagi diri sendiri dan berbagi untuk saling memotivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berbahaya Welas Tanpa Asih

29 Januari 2020   07:05 Diperbarui: 29 Januari 2020   07:08 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika suatu ketika anak kita yang masih kecil atau bayi terkilir kaki atau tangannya, apa yang akan kita lakukan?

Mengurutnya atau mengurutkannya kepada seorang ahli urut yang bisa memulihkan tangan atau kakinya yang sedang terkilir.

Kita tahu bahwa si anak akan menangis lebih keras lagi menahan sakit karena diurut. Tapi kita tega membiarkan ini terjadi dari pada terus terkilir dan menderita sakit selamanya. Bahkan bisa berakibat lebih buruk lagi.

Setelah selesai diurut sakit karena diurut reda sekaligus sakit karena terkilir juga hilang. Dan tercegah hal hal yang lebih membahayakannya.

Mengapa kita tega membiarkan bahkan menyaksikannya menangis karena sakit diurut ? Karena kita tahu ini adalah satu satunya jalan agar sembuh dari terkilirnya.

Umpama kita tidak tega si anak menahan sakit karena diurut, kemudian kita biarkan tetap terkilir, apa yang terjadi? Si anak tidak merasakan sakit tambahan karena diurut tapi rasa sakit terkilir tidak akan hilang dan bahkan bisa menimbulkan hal yang lebih sakit di kemudian hari.

Kita memang harus welas (kasihan) tapi tidak boleh tanpa asih (rasa sayang). Karena sikap welas tanpa asih justru lebih berbahaya.

Termasuk dalam kehidupan yang lebih luas. Kita harus membiarkan diri kita merasakan beratnya perjuangan meraih sukses dari pada tidak pernah merasakan nikmatnya  sukses sama sekali.

SEMANGAT PAGI, Selamat hari Rabu, SEMANGAT SEMAKIN WOW.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun