Mohon tunggu...
Heri Pujianto
Heri Pujianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pebisnis yang suka menulis. WA 082177158254
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis sebagai nasihat bagi diri sendiri dan berbagi untuk saling memotivasi

Selanjutnya

Tutup

Gadget

WhatsApp Bukan untuk Promosi

22 Januari 2020   13:42 Diperbarui: 22 Januari 2020   13:57 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jan Koum, pencipta WhatsApp yang kemufian menjual aplikasinya ke Facebook seharga USD 19 miliar (lebih dari 200 trilyun rupiah), punya tujuan dalam menciptakan Whatsapp agar semua orang mudah berkirim pesan kepada relasinya dengan mudah dan murah. Bahkan gratis dan bisa digunakan di semua smart phone.

Whatsapp memang dimaksudkan sebagai layanan kirim pesan saja (awal diciptakan), kemudian sekarang berkembang sekaligus bisa sebagai layanan berkirim pesan & gambar dan bahkan bisa untuk menelepon.

Si pencipta tidak merancang Whatsapp untuk digunakan berpromosi apalagi berjualan bagi para wiraniaga.

Sebagai produk yang bagus yang bisa memenuhi kebutuhan pemakainya, Whatsapp sangat disukai. Pemakaianya lebih dari 1,5 milyar di dunia dan lebih dari 100 juta di Indonesia.

Whatsapp walaupun dirancang hanya untuk berkirim pesan, gambar, audio dan video dan tidak dirancang sebagai alat promosi dan penjualan oleh si pembuatnya, namun karena jumlah pengguna yang sangat banyak (di Indonesia lebih dari 100 juta) dan fitur WA bisa digunakan untuk promosi, maka sangat tepat menggunakan WA untuk promosi dan berjualan.

Jumlah pengguna di Indonesia sangat besar sekali secara nasional. Bagi yang menyasar prospek lokal 1 kota pun juga masih sangat banyak tentunya.

Apalagi pengguna WA beragam dan dalam jumlah yang besar dari berbagai segmentasi.

Jadi siapapun bisa memanfaatkan WA sebagai sarans prospekting berdasarkan  segmentasi apa saja. Baik usia, pendidikan, profesi, tempat tinggal, hobi dan lain lain. Tetap sangat potensial dan selalu ada dalam jumlah yang besar sesuai dengan produk, jasa dan ide yang mau kita tawarkan.

Potensi pasar inilah yang kemudian mendorong para pemasar dan penjual mempelajari fasilitas yang ada pada WA untuk berpromosi dan berjualan.

Karena dirancang memang untuk berkirim pesan dan gambar, tentu tidak ada fasilitas yang disediakan khusus untuk berjualan. Namun kita bisa menggunakan fasilitas yang sudah ada untuk kepentingan berpromosi dan berjualan dengan cara cara tertentu.

Sebagaimana halnya pembuat Whatsapp yang tidak menyukai adanya iklan di layanan kirim pesan dan pengguna WA juga tidak suka kita jadikan sasaran iklan/promosi maka perlu cara khusus agar tujuan berpromosi dan berjualan kita tersampaikan namun pengguna WA sebagai sasaran iklan kita tetap merasa nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun