Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Â adalah kurikulum dasar yang ingin membawa pelajar menjadi warganegara yang sadar dan paham akan hak dan kewajibannya. Mereka diharapkan menjadi warganegara yang panda dan berkarakter sesuai cita-cita Pancasila dan UUD 1945.
Dalam pelajaran PKn sebenarnya sudah termaktub hal-hal yang menyangkut hidup harmoni untuk perbedaan. Kesadaran akan perbedaan ini sangat bersandar pada Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang berakar dari berbagai kekayaan suku dan adat serta keyakinan Indonesia yang maha kaya ini. Pancasila dalam kurikulum PKn adalah kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara. Bagaimana Pancasila dirumuskan dan diproses, serta bagaimana diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kesadaran bahwa bangsa Indonesia yang lahir dalam keadaan majemuk adalah hal penting yang harus disadari oleh semua komponen bangsa termasuk pelajar. Indonesia punya sekitar 700 suku bangsa dengan sekitar 16 ribu pulau yang tersebar dari sabang sampai merauke. Kita juga punya beragaman agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat sejak dahulu.
Kesadaran akan keberagaman ini sebenarnya adalah obat mujarab bagi faham radikal yang akhir-akhir ini marak di Indonesia. Radikalisasi berawal dari tertutupnya kesadaran bahwa kita berada di tengah-tengah masyarakat yang berbeda karakter, berbeda suku, berbeda adat dan berbeda keyakinan. Sehingga menuntut keseragaman atas perbedaan itu adalah hal yang sulit dilakukan.
Penekanan ini yang harus diterapkan di kurikulum pendidikan . Kesadaran bahwa kita beragam dan berbeda adalah keniscayaan yang harus kita terima dengan baik. Guru yang melakukan pengajaran juga dituntut untuk selalu menumbuhkan kesadaran atas perbedaan itu. Dengan terbangunnya rasa sadar bahwa kita berbeda, akan menjauhkan kita akan saling mempengaruhi, saling intimidasi dan jauh dari prasangka serta bertindak kekerasan (radikal) terhadap perbedaan itu.
Dengan begitu komponen pendidikan yang terdiri dari sekolah, guru dan pelajar sama-sama dapat menyadari dan  menghormati perbedaan sehingga harmoni tercipta, dan menjauhkan kita dari tindak-tindak radikal.