Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menumbuhkan Kesadaran Perbedaan dalam Kurikulum Sekolah

21 November 2017   08:05 Diperbarui: 21 November 2017   08:34 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.smkn3metro.sch.id/

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)  adalah kurikulum dasar yang ingin membawa pelajar menjadi warganegara yang sadar dan paham akan hak dan kewajibannya. Mereka diharapkan menjadi warganegara yang panda dan berkarakter sesuai cita-cita Pancasila dan UUD 1945.

Dalam pelajaran PKn sebenarnya sudah termaktub hal-hal yang menyangkut hidup harmoni untuk perbedaan. Kesadaran akan perbedaan ini sangat bersandar pada Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang berakar dari berbagai kekayaan suku dan adat serta keyakinan Indonesia yang maha kaya ini. Pancasila dalam kurikulum PKn adalah kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara. Bagaimana Pancasila dirumuskan dan diproses, serta bagaimana diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kesadaran bahwa bangsa Indonesia yang lahir dalam keadaan majemuk adalah hal penting yang harus disadari oleh semua komponen bangsa termasuk pelajar. Indonesia punya sekitar 700 suku bangsa dengan sekitar 16 ribu pulau yang tersebar dari sabang sampai merauke. Kita juga punya beragaman agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat sejak dahulu.

Kesadaran akan keberagaman ini sebenarnya adalah obat mujarab bagi faham radikal yang akhir-akhir ini marak di Indonesia. Radikalisasi berawal dari tertutupnya kesadaran bahwa kita berada di tengah-tengah masyarakat yang berbeda karakter, berbeda suku, berbeda adat dan berbeda keyakinan. Sehingga menuntut keseragaman atas perbedaan itu adalah hal yang sulit dilakukan.

Penekanan ini yang harus diterapkan di kurikulum pendidikan . Kesadaran bahwa kita beragam dan berbeda adalah keniscayaan yang harus kita terima dengan baik. Guru yang melakukan pengajaran juga dituntut untuk selalu menumbuhkan kesadaran atas perbedaan itu. Dengan terbangunnya rasa sadar bahwa kita berbeda, akan menjauhkan kita akan saling mempengaruhi, saling intimidasi dan jauh dari prasangka serta bertindak kekerasan (radikal) terhadap perbedaan itu.

Dengan begitu komponen pendidikan yang terdiri dari sekolah, guru dan pelajar sama-sama dapat menyadari dan  menghormati perbedaan sehingga harmoni tercipta, dan menjauhkan kita dari tindak-tindak radikal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun