Pasar Tradisional Bentuk Kearifan Lokal
Pasar Tradisional merupakan bentuk Kearifan Lokal, tempat menjaja barang-barang kebutuhan Primeir yakni kebutuhan mendasar yang diperlukan bagi konsumen.
Sebab jika kebutuhan primer tak terpenuhi maka akan terasa pincang kaki-kaki ekonomi. Dari kebutuhan primeir tersebut maka disusul dengan kebutuhan lainnya.
Yang kerap menyambangi tempat yang menjadi kearifan lokal mayoritas kaum Hawa, dengan menjinjing kantong-kantong belanja serta catatan belanja yang telah tertera di kepala.
Hingga tak jarang penjaja mengalah pada jurus ampuh milik para Emak-emak tersebut yang main keroyokan menawar, meski laba yang didapat kategori tipis. Barang pun tak ayal dilepas dengan nego-nego alus.
Di dalamnya beragam yang didagangkan himpunan para pedagang yang hari ke harinya kerap berburu cuan tak sekedar untuk makan namun untuk memenuhi kebutuhan hidup yang dicukup-cukupi.
Dengan harga murah dan terjangkau kantong para ibu-ibu, yang dituntut pintar-pintar mengelola keuangan yaitu jatah belanja yang diberikan. Tidak besar pasak dari pada tiang.
Namun kiranya soal harga memiliki perbedaan yang signifikan, lantaran serangkaian beban Operasional. Tak ada lantai yang becek, kotor dan berdebu, di mana seluruh barang-barang tersusun rapi pada rak-raknya, berderet lemari pendingin serta freezer.