Olahraga Esport kini resmi menjadi olahraga prestasi yang diakui oleh Pemerintah. Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Komite Olahraga Nasional Indonesia ( KONI ) secara resmi mengakui Esport sebagai sebuah cabang olahraga prestasi di Indonesia. Pengakuan ini menandakan bahwa Esport dapat ikut dipertandingkan pada kompetisi-kompetisi resmi tingkat nasional seperti Pekan Olahraga Nasional ( PON ).
Penetapan ini dilakukan dalam Rapat Kerja Nasional ( Rakernas ) KONI Pusat 2020 yang berlangsung secara virtual pada 25-27 Agustus 2020 dan disetujui secara resmi oleh Pemerintah Indonesia bahwa PB Esport Indonesia sebagai satu-satunya badan resmi kepemerintahan yang menaungi Esport sebagai sebuah olahraga prestasi Indonesia di bawah KONI.
Sekarang ini sudah banyak kepengurusan-kepengurusan yang bergerak dalam mendukung serta memajukan perkembangan Esport di Indonesia. Contohnya seperti ESI dan IESPA yang dibentuk per setiap provinsi serta kota-kota di Indonesia.
Namun ternyata kemunculan kepengurusannya malah menuai polemic di salah satu kota yaitu Balikpapan, Kalimantan Timur. Kota terkenal dimana para player Esportnya sangat aktif ini baru saja menggemparkan dunia gamers.
15 November 2020, 36 dari 40 Pengurus Esport yang tergabung dalam FESBA sore tadi berkumpul dan dengan lantang menyatakan sikap menolak terhadap kepengurusan ESI kota Balikpapan.
Video yang diunggah oleh akun instagram @Esportkalimantan dengan durasi kurang lebih 1 menit ini dengan jelas memperlihatkan sekumpulan orang yang lengkap dengan jersey esportnya, meneriakkan 4 poin secara serempak tentang penolakan mereka terhadap kepengurusan ESI Balikpapan, yang mana 4 poin tersebut berisikan:
1.) Menolak Kepengurusan ESI Balikpapan.
2.) Tidak akan pernah mengikuti turnamen apapun yang diselenggarakan oleh Kepengurusan ESI Kota Balikpapan.
3.) FESBA tidak akan pernah mengkomordinir Esport yang bergabung ke Kepengurusan ESI Kota Balikpapan.
4.) Mengajak seluruh Esport yang ada di seluruh Indonesia untuk mengawal Kepengurusan Esport di kota masing-masing agar kelak diisi oleh orang-orang yang paham dengan dunia Esport.
Demikian 4 poin yang disampaikan didalam video tersebut, masih belum jelas apa maksud dan alasan para Pengurus Esport Kota Balikpapan (FESBA) dengan lantang menyuarakan bentuk penolakannya terhadap ESI Kota Balikpapan. Apakah ada konflik tersembunyi yang terjadi antara FESBA dan ESI Kota Balikpapan ?