menulislah karena senang berbagi dengan cara berpikir yang seperti ini, tiada beban mengganjal walaupun sedikit pembaca atau bahakan tiada yang membaca tulisanmu. tulisanmu tiada mungkin hilang. katakan kemungkinan terburuk adalah tulisan hilang. benarkah hilang?
tidak, tulisan tersebut tiada hilang. tulisan adalah vibrasi dari pikiran. sebelum tulisanmu tertera di atas kertas atau di layar monitor, alam semsta sudah mencatat atau merekam tulisan yang bahkan belum di tuangkan secara fisik. alam tiada kasat mata adalah kembaran yang tampak secara kasat mata. ini filosfi agama shinto.
pernahkah anda memperhatikan lambang dari agama asli jepang, shinto? suatu gerbang tiada pintu. menurut filosofi pengertiannya merupakan simbol bahwa apa yang ada di depan gerbang sama setelah melewati gerbang. tiada beda yang alam sekarang dengan alam yang akan datang.
setiap tulisan yang tertera di alam maya, suatu ketika pasti dibaca oleh orang lain. mungkin tulisan ini belum bisa dimengerti oleh manusia saat ini. ini bisa saja terjadi, karena isi suatu tulisan adalah cerminan dario jiwa. ada saja seseorang yang bisa menulis suatu keadaan yang akan digemari atau disukai orang setelah masa sekarang. mungkin ada orang menyangkal, bagaimana mungkin. kenapa tidak, jika orang tersebut menulis dengan hati, saat menulis ia tiada maksud untuk mendapatkan pujian, saat itu suasana hati begitu terbuka sehingga terjadi kontak antara hati dengan sumber agung, besar kemungkinan yang mengalir adalah pesan semesta untuk keadaan yang akan datang. karena mungkin pesan tersebut belum tepat dibaca oleh manusia zaman ini. karena setiap zaman pasti mengalami perubahan, namun pesan sudah disampaika terlebih  dahulu sehingga ketika masa sekarang sudah lewat, pesan tulisan tersebut sangat pas buat generasi mendatang. dan terbacalah tulisan tersebut.
oleh karenanya, janganlah menyia-siakan waktu untuk tidak menulis. dan yang utama, bukalah hati untuk menulis sehingga tulisan yang tergores bermanfaat bagi diri sendiri. jika tulisan tersebut berjiwa, bukan untuk memenuhi keinginan orang lain, dapat dipastikan pembaca akan mendapatkan manfaatnya. namun jika tulisan merupakan hasil kemarahan atau karena kekecewaan, dapat dipastikan diri sendiri tidak mendapatkan manfaat, apalagi orang lain. tulisan yang demikian merugikan diri sendiri. karena keinginan pasar belum tentu selaras dengan semesta.
suasana hati perlu dibangun saat menulis. menulislah semata untuk memuliakan jiwa, bukan didasarkan nafsu kemarahan. karena energi lemarahan itu yang akan menarik energi sejenis. dan bisa saja tulisan anda menjadi pemicu keributan. jika keadaan ini terjadi berarti anda sudah menebarkan energi negatif yang dapat dipastikan jiwa atau pikiran kita mengkerut....
so, tulislah sesuatu yang bermanfaat untuk evolusi jiwa. tidak perlu risaukan, ada yang membaca atau tidak.....