Yoga bukanlah olah raga. Sebagaimana tujuan dari arti kata 'YOGA' itu sendiri, penyatuan dengan Ilahi. Apa yang dimaksudkan dengan penyatuan?
Penyatuan bermakna berpikir, berucap, dan berbuat sebagaimana sifat alam. Apakah sifat alam yang dominan?
kasih dan memberi. Itulah sifat alam yang paling dominan. Dalam kitab Suci juga disebutkan kata itu berulang kali. Bahkan sebelum melakukan suatu tindakan, kata tersebut senantiasa diucapkan. Tujuan nya adalah mengingatkan manusia bahwa dirinya adalah wakil Allah di atas bumi. Sehingga semua perbuatannya harus dilandasi kasih dan sayang. Tentu kasih dan sayang bagi semua makhluk. Bagaimana bisa????? Mereka bukan se-umat !!!!
Tiada satu pun di atas bumi, bahkan yang eksis di alam semesta bukan manifestasi Tuhan. Jika hati kita terbuka, kita bisa merasakan getaran yang halus dan saling keterhubungan antara kita. Baik benda hidup maupun mati. Adakah yang disebut benda mati?
Suatu benda dikatakan mati jika ia tidak berubah. Mungkin kah itu ada?
Mungkin ada seorang berkata, batu, besi, kayu, dan lain yang tidak bergerak. Mari kita renungkan: Adakah yang tidak hancur? Sama sekali tidak ada. Semua sedang mengalami proses menuju kehancuran. Dengan kata lain, yang terjadi adalah proses perubahan. Makna lainnya adalah bahwa tiada satu pun benda yang mati. Semua berproses. Semua hidup...
Kembali ke YOGA.
Banyak orang salah tafsir, jika melakukan harus berkeringat.
Prinsip yang amat salah....
Tujuan utama dari YOGA adalah untuk penyatuan dengan Ilahi. Dengan melakukan yoga secara benar, akan terjadi perubahan susunan syaraf secara otomatis dalam otak manusia. Yoga merupakan alat stimuli untuk peningkatan kesadaran dalam otak atau pikiran manusia.
Jika melakukan gerakan YOGA Â dengan tepat, akan sangat merasakan kenikmatan atau kenyamanan di seluruh badan. dan tanpa sadar, ungkapan rasa syukur pun terjadi. Rasa yang sulit diungkapkan dengan kata. rasa inilah yang bisa dikatakan sebagai penyatuan. karena yang terjadi saat itu adalah kenyamanan dan kenikmatan dari seluruh badan sehingga dalam sekian detik, pikiran tidak eksis.