Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Salut dengan Kerendahan Hati Indra Sjafri dan Medali Perak SEA Games 2019

11 Desember 2019   09:40 Diperbarui: 11 Desember 2019   09:56 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indra Sjafri dan Skuad Garuda Muda (Foto ANTARA/Sigid Kurniawan)

Laga final sepakbola SEA Games 2019 Filipna telah berakhir. Vietnam berhasil meraih emas untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka diajang ini. Sementara Indonesia kembali harus menunggu lagi pada kesempatan berikutnya setelah 28 tahun merebut emas sepakbola di SEA Games tahun 1991 Manila, Filipina.

Pada final yang berlangsung Selasa (10/12/19) di Stadion Rizal Memorial, Garuda Muda harus tunduk 0-3 dari Vietnam. Tiga gol yang terjadi sebenarnya akibat kesalahan skuad Garuda Muda. Dua gol berasal dari bola mati yang tidak mampu diantisipasi barisan pertahanan Indonesia. Sedangkan satu gol lainnya akibat blunder di area pertahanan yang bisa dimanfaatkan pemain Vietnam.

Perjuangan skuad Garuda Muda sudah maksimal. Mereka sudah berupaya tanpa kenal menyerah mengerahkan segala kemampuan untuk meraih emas sebagai target utama. Apresiasi yang tinggi sangat layak diberikan atas segala upaya perjuangan luar biasa ini. Medali perak yang diraih harus tetap disyukuri sebagai hasil jerih payah selama ajang ini.  

Usai laga tersebut Indra Sjafri memberikan keterangan seperti rilis situs Federasi, PSSI.org (11/12/19). "Gol gol dari set piece menjadi pekerjaan rumah kita, dan saya dari awal sudah kasih tahu pemain, bahwa Vietnam unggul dari bola bola atas, dan juga sejak dengan pelatih Park, posession mereka, pergerakan pemain, mereka lebih baik. Dan pemain pemain vietnam bermain dengan semangat luar biasa."

Indra Sjafri mengakui masih banyak yang perlu dibenahi dari tim asuhannya terutama menghadapi bola-bola mati dan fokus dalam pertahanan. Kelemahan ini berkali-kali sering terjadi dalam laga Garuda Muda menghadapi lawan-lawan mereka.

Dalam pernyataan tersebut Indrapun mengakui keunggulan Vietnam. Mereka memang unggul dalam bola-bola atas, organisasi tim, pergerakan pemain dan skill individu.  Pada kesempatan jumpa Pewarta itu Indra Sjafri mengucapkan selamat kepada tim Vietnam atas raihan medali emas sepakbola yang sudah mereka impikan selama ini.

Terlepas dari perbuatan tidak terpuji pemain Vietnam, Doan Van Hau yang dengan sengaja mencederai Evan Dimas, secara keseluruhan Tim asuhan Park Hang-seo ini bermain sangat taktis. Mereka sangat cerdas memainkan taktikal yang dinginkan oleh pelatihnya. Kedua sayap Garuda Muda benar-benar tak berkutik. Sedangkan lini tengah tanpa Evan Dimas kehilangan kreativitasnya.

Ada hal yang menarik dari laga ini yaitu Vietnam rupanya menggunakan taktik bermain sangat pragmatis. Taktik ini wajar karena ini adalah laga final yang hanya memerlukan sebuah kemenangan saja. Sejak babak pertama Vuetnam hanya menerapkan permainan zona marking dengan membiarkan pemain Indonesia menyerang.

Kebalikannya Timnas Indonesia U-23 menampilkan permainan menyerang yang terbuka dan cukup konsisten sepanjang laga. Selama ajang SEA Games ini mungkin penampilan Garuda Muda dalam final ini adalah yang paling baik dalam hal permainan terbuka.

Banyak catatan bagi Garuda Muda selama ajang SEA Games 2019 ini yang bisa dijadikan pengalaman berharga. Khususnya bagi para pemain seperti Saddil Ramdani, Egy Maulana Vikri, Osvaldo Haay, Evan Dimas, Zulfiandi, Andi Setyo, Bagas Adi, Asnawi dan Firza Andika, karena merekalah nanti yang akan menjadi pilar Timnas Garuda masa depan.

Tetap tegakkan kepala menatap masa depan. Masih ada tantangan yang  harus dituntaskan. Hanya dengan semangat bangkit, Timnas Garuda Muda kembali berjaya. Bravo Merah Putih. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun