Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menghapus Tragedi Memalukan di Estadio Minierao, Brasil ke Final Copa America 2019

3 Juli 2019   11:06 Diperbarui: 3 Juli 2019   11:08 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Firmino, Messi dan Gabriel (Foto Getty Images) 

Bagi Masyarakat Brasil, Estadio Mineirao selalu mengingatkan tragedi Piala Dunia 2014. Brasil pernah merasakan pengalaman paling kelam dalam sejarah sepak bola mereka di Stadion Mineirao, Belo Horizonte. Tim tuan rumah pernah mendapat aib yang sangat memalukan pada Piala Dunia 2014, lima tahun lalu. Saat itu Brasil secara mengejutkan dihajar Jerman dengan skor telak 1-7 pada laga semifinal. Tentu saja hasil ini sangat mengecewakan rakyat Brasil yang sangat mendambakan Trofi Juara Dunia bisa diraih di rumah sendiri (Goal.com 13/6/18).  

Seperti dirilis Copaamerica.com (2/7/19), bertempat di Stadion ini pula berlangsung semi final Copa America pada Rabu (3/7/19) ketika Brasil harus berhadapan dengan Argentina. Dipastikan Fans Tim Tango masih mengingat aib yang diterima mereka 5 tahun yang lalu di Stadion Mineirao ini. Bagi skuad Brasil juga membawa beban tersebut. Namun akhirnya seorang Gabriel Jesus berhasil memupus segala beban dan kendala tersebut.

Pemain muda Brasil yang bermain di Manchester City ini menjadi seorang hero dengn golnya pada menit ke-19 dan assis briliannya untuk gol kedua Brasil yang dicetak Firmino menit ke-71. Gol pertama Brasil juga berkat assis Firmino dari sisi kiri pertahanan Argentina.  

Menurut Goal.com (3/7/19), permainan kedua tim relatif berimbang dengan penguasaan bola mereka ditingkat 50 persen. Data statistic menunjukkan bahwa Argentina lebih banyak memiliki kesempatan dengan 9 tendangan ke arah gawang Brasil namun hanya dua yang tepat sasaran. Sedangkan Brasil dari 4 peluang hanya satu yang tidak tepat sasaran, 3 tendangan tepat sasaran dan 2 tendangan berhasil menjadi gol.

Laga ini menampilkan tempo permainan cukup tinggi terutama pada babak kedua Argentina nampak lebih agresif. Sebuah tendangan kaki kiri Messi dari sisi kanan area gawang Brasil membentur gawang Alisson Becker. Peluang lain dari Messi adalah ketika tendangan bebasnya satu meter diluar kotak penalti dapat dijangkau Alisson dengan baik.

Alisson harus kembali menjadi hantu bagi Lionel Messi seperti ketika dirinya bersama Barcelona kalah dari Liverpool di Anfield dalam Liga Champions beberapa bulan yang lalu. Saat itu Messi tak mampu membobol gawang Alisson.

Tite menurunkan formasi 4-2-3-1 yang sangat konservatif dengan hanya menempatkan Roberto Firmino di posisi penyerang tunggal. Ada tiga lini tengah yang ditempati oleh Gabriel Jesus di sayap kanan dan Everton di sayap kiri. Sedangkan Coutinho bertindak sebagai penyerang lubang dibelakang Firmino.

Duet double pivot sebagai penyeimbang transisi ditempati oelh Casemiro dan Arthur. Mereka saling bergantian melakukan transisi dari menyerang ke bertahan atau sebaliknya. Dengan skema ini Brasil terkesan bermain sangat hati-hati dan cenderung bertahan. Ini adalah cara yang sangat tidak lazim bagi skuad asuhan Tite ini yang selama ini dikenal sebagai Tim dengan pola menyerang.

Sebaliknya Argentina dengan formasi 4-3-3 sebenarnya lebih menguasai permainan terutama pada babak kedua. Mereka benar-benar bermain menyerang. Lionel Messi terlihat lebih hidup mengendalikan permainan. Sergio Aguero dan Lautaro Martinez berkali-kali merepotkan barisan pertahanan Brasil yang dipimpin Thiago Silva. Hanya penyelesaian akhir yang masih belum sempurna dari skuad Tango asuhan Scaloni.

Gol kedua Brasil seharusnya tidak perlu terjadi karena hal tersebut merupakan kegagalan lini tengah mereka mencegah pergerakkan Gabriel Jesus di sisi kiri pertahanan Argentina langsung berhadapan dengan kiper Franco Armani. Hanya dengan satu sentuhan, Jesus memberikan assis kepada Firmino untuk melepas tendangan pelan ke gawang yang kosong.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun