Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kabar dari Allianz Stadium Turin, Juventus Vs Inter

8 Desember 2018   05:16 Diperbarui: 8 Desember 2018   05:20 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mandzukic dan Ronaldo (Foto Skysports.com)

Allianz Stadium Turin malam itu, Sabtu (8/12/18) dini hari menjadi saksi bisu kemenangan Si Nyonya Tua, Juventus 1-0 atas Inter Milan. Satu satunya gol dihasilkan oleh Mario Mandzukic pada menit ke 66. Kemenangan ini memperkokoh posisi Bianconeri di puncak Klasemen sementara Serie A hingga pekan ke-15 dengan 43 poin jauh meninggalkan Napoli dan Inter di posisi kedua dan ketiga.

Allegri menurunkan formasi 4-3-3 dengan Trio Ronaldo, Mandzukic dan Dybala. Hanya saja ada sedikit modifikasi yaitu Paulo Dybala lebih ke dalam untuk menjaga keseimbangan lini tengah Juventus. Lini tengah diperkuat oleh Rodrigo Bentancur, Miralem Pjanic dan Blaise Matuidi. Sementara kuartet pertahanan Juventus terdiri dari Joao Cancelo, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini dan Mattia De Sciglio sedangkan Wojciech Szczesny sebagai penjaga gawang.

Mengamati formasi trio penyerang Si Nyonya Tua yang menjadi andalan Massimiliano Allegri masih bertumpu kepada Ronaldo, Mandzukic dan Dybala. Mereka adalah trio yang sangat berkesan dalam kerja sama mencetak gol.

Luca Toni, mantan striker Juventus yang juga alumni dari Timnas Italia berpendapat tentang trio Juventus ini. Dia mengatakan: "Ketika Mandzukic dimainkan maka dia bisa kerja sama dengan Ronaldo sementara Dybala di lapangan bertugas mempertahankan posisi sentral. Mereka bisa bermain bersama tetapi Allegri harus menemukan keseimbangan yang tepat di lini tengah. " Demikian pendapat Luca Toni seperti dilansir Skysports.com (6/12/18).

Sementara Ronaldo tampaknya telah sehati bersama Mandzukic, sehingga hal ini  memiliki pengaruh besar kepada posisi Dybala yang harus bermain lebih ke dalam.

Ditanya bagaimana perasaannya bermain dalam posisi yang lebih dalam, Dybala mengatakan: "Saya senang bahwa tim menang dan semua orang mencetak gol. Tentu saja, pemain depan suka mencetak gol, tapi saya mencoba memberikan dukungan untuk striker dalam peran baru saya. " Demikian kata pemain asal Argentina ini seperti dikatakannya kepada Skysports.com (6/12/18).

Mengamati pernyataan Dybala di atas apakah dia merasa frustasi dengan peran barunya itu? Bisa jadi hal ini menjadi beban pikirannya sehingga pernah ingin memutuskan hengkang dari Juventus. Dengan peran tersebut Dybala hanya memiliki sedikit kesempatan mencetak gol.

Padahal Paulo Dybala merupakan pencetak gol terbanyak Juventus di Serie A musim lalu dengan 22 gol. Sebagai pemain professional ada sebuah upaya bagi Dybala untuk mampu mengurangi rasa egonya sebagai pemain depan. Musim ini bagi Dybala adalah musim yang sangat penting dalam karirnya menuju tingkat kedewasaannya bermain bersama Juventus. 

Sebelum laga ini berlangsung, Cristiano Ronaldo telah terpilih sebagai pemain paling berharga bagi Juventus pada bulan November seperti dirilis pada halaman resmi Twitter mereka, Twitter.com/juventusfcen (6/12/18). Klub ini juga mendukung keputusan para penggemarnya atas pilihan mereka untuk Ronaldo. Berikut ini adalah beberapa catatan statistik yang menjadi fakta tentang Ronaldo.

Menurut Calciomercato.com (6/12/18), jumlah 10 gol sejauh ini, membawa Ronaldo mencatat sejarah. Dibandingkan dengan musim terakhirnya di Real Madrid, Ronaldo butuh sampai Matchday 23 (10 Februari melawan Real Sociedad) untuk mencatat 10 gol di La Liga Spanyol. Situs ini juga mencatat bahwa untuk memahami signifikansi historis dari data ini, sebelum Ronaldo, pemain 'debutan' di Juventus terakhir yang mampu mencetak setidaknya 10 gol di Serie A setelah 14 pertandingan adalah John Charles pada musim kompetisi 1957/58.

Juventus memang tidak bisa dibendung di Serie A ini. Setelah Inter Milan, siapa menyusul menjadi korban berikutnya? Pertanyaan yang sangat Arogan namun fakta berbica demikian mau apa lagi.

#hensa #kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun