Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Balik Duka Kita di Palu dan Donggala

9 Oktober 2018   07:52 Diperbarui: 9 Oktober 2018   11:42 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto CNNIndonesia/Adhi Wicaksono

Bencana alam yang terjadi di sekitar kita selalu datang tiba-tiba. Seperti gempa di Lombok tempo hari demikian pula yang terjadi di Palu dan Donggala. Negeri kita memang berada dalam area Ring of Fire sehingga sangat rawan sekali atas kejadian gempa bumi.

Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (Ring of Fire) adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik. Areanya sangat luas dari Amerika Latin mengelilingi Samudera Pasific termasuk Jepang dan Indonesia.

Hal ini berarti negeri kita dan masyarakatnya sering mengalami hal-hal yang berhubungan dengan gempa. Seperti halnya di Jepang, masyarakat di sana sudah sangat akrab dengan gempa dan tsunami sehingga jika ada kejadian tersebut mereka benar benar sudah siap. Persiapan evakuasi dengan fasilitas yang menjamin keamanan serta tanggap cepat para petugas benar benar di terapkan di Jepang.

Satu hal lagi yang perlu diteladani dari penduduk di Jepang tentang bagaimana mereka menyikapi adanya bencana Gempa dan Tsunami. Mereka sudah akrab dengan bencana ini sehingga pada saat terjadi gempa maka saat itu juga mereka langsung melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman. Peringatan dini adanya Tsunami tidak lagi ditunggu namunmereka langsung bergerak saat gempa terjadi.

Di Indonesia pada umumnya selalu menunggu pemberitahuan BMKG adanya potensi Tsunami atau tidak sedangkan di Jepang mereka langsung evakuasi saat gempa itu terjadi.

Diberitakan oleh media cetak atau media televisi bahwa Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonugroho menyebut jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah hingga siang pukul 13.00 WIB, Selasa (2/10) adalah 1.234 jiwa. Besar kemungkinan korban tersebut bertambah karena masih ada beberapa korban yang belum teridentifikasi di daerah Balaroa akibat tertimbun tanah.

Semoga bencana di Palu dan Donggala ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Bencana ini juga semakin mempererat persaudaraan kita sebagai Bangsa Indonesia melalui perhatian baik melalui doa maupun donasi untuk kebutuhan mereka yang menjadi korban bencana ini.

Kita semakin menjadi Bangsa yang lebih tangguh menghadapi segala cobaan. Tuhan tidak akan memberikan cobaan dan ujian kecuali sesuai dengan kemampuan kita.

#hensa #kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun