Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Memahami Realita Jalan Terjal Garuda Asia Menuju Piala Dunia U-17

21 September 2018   04:49 Diperbarui: 21 September 2018   09:13 2039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fakhri Husaini (Foto PSSI.org)

Pasukan Garuda Asia asuhan Fakhri Husaini mulai berjuang untuk meraih tiket Piala Dunia U-17 di Peru tahun 2019. Untuk lolos menuju ke sana, Timnas U-16  harus berhasil mencapai babak semi final di ajang turnamen AFC U-16 di Malaysia yang berlangsung 20 September-7 Oktober 2018. 

Timnas U-16 bersaing di grup C  bersama Iran, Vietnam dan India. Timnas Iran U-16 akan menjadi lawan perdana Timnas Indonesia U-16 di Stadion Nasional Bukit Jalil pada 21 September 2018. Selanjutnya tim Garuda Asia akan menghadapi Vietnam (24/9) dan India (27/9).

Pelatih Fakhri Husaini pernah mengemukakan pendapat bahwa Timnas U-16 sudah siap berjuang meraih 4 besar diajang ini. Dia menganggap kualitas skuat asuhannya sebanding dengan timnas Iran U-16 yang digadang sebagai tim favorit Grup C Piala Asia U-16 2018.

"Timnas Iran U-16 dari video yang kami lihat, postur jauh lebih tinggi dari Timnas Indonesia. Ini akan menjadi tantangan sendiri buat kami, karena dari aspek teknik hampir sama dengan kami. Untuk taktik, standar saja," kata Fakhri Husaini seperti disampaikannya kepada CNNIndonesia.com (14/9/18).

Ungkapan ini jelas menggambarkan rasa percaya diri dari seorang Fakhri Husaini dan skuatnya. Hal tersebut memang perlu dan penting sebagai bekal awal dalam menghadapi pesaing terkuat mereka yaitu Iran dalam laga perdana di grup C. Apalagi dalam uji coba terakhir Timnas Indonesia U-16 bermain imbang 3-3 lawan Oman di Stadion University Science Islamic Malaysia, Negeri Sembilan, Rabu (12/9) sebagai tim representasi asal Timur Tengah yang mirip Iran.

Tim Iran U-16 (Foto The AFC.com)
Tim Iran U-16 (Foto The AFC.com)
Bagi Timnas Garuda Asia, laga melawan Iran pada Jumat (21/9) adalah laga penentuan pantas tidaknya skuat muda ini bersaing di kancah Asia dalam merebut tiket Piala Dunia U-17, Peru. Menang lawan Iran dalam laga ini sangat berarti bagi langkah mudah berikutnya di fase grup C ini. Mungkin bisa menahan draw Iran sudah cukup melegakan atau bahkan jikapun harus kalah, Timnas U-16 masih berharap bersaing menjadi runner up grup.

Posisi akhir di fase grup sangat penting karena sangat menentukan lawan berikutnya pada fase knock out. Berdasarkan rule of the games, juara dan runner up Grup C akan berhadapan dengan juara dan runner up Grup D secara silang. Tim yang berada di grup D adalah juara bertahan Iraq, Australia, Korea Selatan dan Afganistan (The AFC.com 18/9/18).    

Fakta akan berbicara bahwa Republik Islam Iran, runner-up 2016, akan terus mengejar gelar pertama mereka, setelah bersaing dengan Vietnam, India dan Indonesia di Grup C. Sementara itu Juara bertahan Irak akan berusaha untuk membuat sejarah dengan menjadi tim pertama yang memenangkan gelar back-to-back saat mereka menghadapi Australia, Republik Korea - yang memenangkan Kejuaraan pada 1986 dan 2002 - dan debutan turnamen Afghanistan di Grup D.

Maka bagi Indonesia harus berani menghadapi realita ini. Perjuangan Garuda Asia untuk lolos ke Peru 2019 wajib menang atas tim-tim di Grup C dan lolos dari hadangan Iraq, Korea Selatan dan Australia. Tentu saja ini adalah perjuangan yang tidak mudah bagi skuat Fakhri Husaini.

Berani menghadapi mimpi atau berani menghadapi realita sama baiknya karena keberanian itu diwujudkan dalam suatu usaha keras untuk meraih harapan besar.

Selamat berjuang Garuda Asia. Bravo Merah Putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun