Mohon tunggu...
Henry Simbolon
Henry Simbolon Mohon Tunggu... Sejarawan - Menulis

Menulis hal-hal yang berhubungan dengan Politik, Hubungan Internasional, dan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Biden: Akhir dari "America First" dan Warisan Trumpisme

27 Januari 2021   22:17 Diperbarui: 27 Januari 2021   22:19 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terpilihnya Joseph (Joe) Biden sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS) menjadi penanda akhir dari praktik doktrin America First yang digaungkan Donald Trump (Presiden Amerika ke-45). America First adalah doktrin politik Trump yang ingin mengembalikan Amerika sebagai negara yang mengutamakan kepentingannya daripada kepentingan global. Maksudnya adalah, Amerika sebagai perhatian utama dari pemerintah Amerika dan sekutu Amerika harus loyal pada kepentingan Amerika. 

Selama kepemimpinan Trump, tanda-tanda ketidak loyalan negara-negara sekutu Amerika akan diganjar oleh sanksi, contohnya adalah CAATSA (Countering American Adversaries Through Sanction Act). Melalui CAATSA, negara-negara yang bersekutu dengan Amerika maupun non-blok dilarang membeli produk atau peralataan perang dari 5 negara utama fokus yang dikatakan sebagai musuh Amerika yaitu China, Rusia, Iran, Korea Utara, dan Venezuela. 

Selain CAATSA, Trump juga melancarkan Trade War/Perang Dagang melawan rival ekonominya China. Tujuan utama perang dagang adalah untuk menghidupkan kembali industri Amerika dan memberi pekerjaan bagi kelas menengah yang mayoritas memilih Trump pada 2016.          

Seperti diketahui industri Amerika melemah sejak pabrik-pabrik Amerika banyak memilih pindah ke China pada tahun 1990an. Diiming-imingi buruh murah dan banyak, korporasi Barat membanjiri China yang berkontribusi pada bangkitnya China sebagai raksasa manufaktur dan produsen produk-produk dunia. Hal inilah yang membuat Trump yang berlatarbelakang bussinessman geram. Dia beranggapan bahwa rakyat Amerika telah dibodohi oleh China dan para pengusaha. 

Agenda America First Trump banyak dikritik oleh warga dunia dan warga Amerika sendiri. Selain karena Trump bukan orator yang ulung dan bahasa yang digunakan kurang enak didengar, lawan-lawan juga menyeranf Trumo secara personal dengan tuduhan rasis dan segala macam hal yang melenceng dari misi Trump sebenarnya. Sekutu-sekutu Amerika juga kurang senang dengan Trump yang membuat Amerika seolah-olah egois dan tidak memperhitungkan mereka sebagai sekutu tapi negara bawahan. 

Dan akhirnya 2020 datang, Covid 19 dan isu-isu rasial yang semakin panas menumbangkan pemerintahan Trump dalam Pemilu 2020. Meskipun lawan Trump di Pemilu kurang menarik dan cenderung medioker yaitu Joe Biden, namun ketidaksukaan mayoritas warga Amerika terhadap Trump membuat mwreka memilih lesser of two evil. Trump pun menjadi presiden pertama sejak George Bush Senior (1989-1993) yang gagal memenangkan periode ke-dua nya. 

Kini Amerika dipimpin oleh Presiden baru sejak 20 Januari lalu. Pemerintahan yang baru membawa akhir dari doktrin America First dan publik internasional masih menunggu apa yang akan diagendakan oleh Joe Biden.

Walaupun America First berakhir di Januari, tetapi warisan dari kepresidenan Donald Trump masih berlanjut. Warisan itu disebut dengan Trumpisme. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun