Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli

Kadet Ngopa-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Hobby

1 Tahun Nggak Menulis, Saat yang Tepat untuk Berpamitan

19 Januari 2022   21:32 Diperbarui: 19 Januari 2022   21:44 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ya begitulah, setelah lama absen menulis kira-kira tahun lalu tepatnya pertengahan bulan Desember 2021. Saya tak menulis satu artikel pun baik berupa fiksi maupun cerpen dikarenakan pekerjaan yang nggak bisa saya tinggal sedikit pun. Ada juga rasa kangen yang begitu hebat untuk menulis tapi itu nggak kesampaian blass.

Dan tentu hal itu sangat berpengaruh sekali terhadap kemampuan menulis saya. Biasanya satu hari bisa saya luangkan waktu untuk menulis dari inspirasi yang saya tangkap di sela-sela waktu istirahat. Namun terkadang apa yang saya tulis ternyata jauh panggang daripada api dari judul hingga isinya.

Yowes, saya delete lah, ora mashok iki gumam hati saya. Kemudian saya coba lagi satu cerpen, dan hasilnya pun tetap sama, nol beku. Wes podo ae, nyerah sajalah saya. Percuma juga dipaksakan jika ternyata berbuah hampa. Saya pun mutung, wis ora nulis yo ora opo-opo.

Dan kemudian di suatu malam, di sebuah bukit tertinggi di Kota Gresik tepatnya daerah wisata makam Putri Cempo. Di daerah itu banyak sekali warung kopi, saya pun singgah dengan sebatang kara. Tak lupa pula saya pesan kopi dan rokok eceran cap surya agar tak seorang diri duduk di kursi dengan menatap pemandangan malam yang dipenuhi kerlap-kerlip ribuan lampu pabrik di Kota Gresik.

Seruput demi seruput secangkir kopi mendarat di bibir, dengan diiringi keluar asap pekat cap surya dari mulut yang terkadang saya motif huruf O biar terlihat keren. Sebenarnya pingin saya motif love waru, tapi bibir saya kurang mendukung dengan motif tersebut. Tapi yowes lah, sing penting iso ngudud wis lego.

Di malam yang sepi itu pun saya coba manfaatkan untuk menumbuhkan minat menulis lagi dengan cara mengabadikan ide-ide baru di sebuah note hape. Lumayan, satu hingga lima judul bisa saya tuliskan. Sekarang tinggal mengembangkan saja dari judul-judul yang saya buat itu.

Dan walhasil itu pun terwujud. Setiap judul-judul itu kini berbuah satu paragraf, pencapaian yang luar biasa bagi saya lho ya. Ojo ngguyu, ngenyek aku la sampek ngguyu. Hihihihi!

Nah, dari lima judul yang saya buat itu akhirnya ada satu judul yang bisa saya kembangkan. Itu karena terinspirasi dari kopi yang saya seruput ternyata tinggal leteknya, tau kan apa itu letek, ampas, ampas. Ya ampas kopi itu membuat gigi saya hitam dan misuh-misuh, dobol wis entek toh kopine, uasem!

Kemudian saya pun memesan lagi, tapi bukan kopi namun teh anget. Setelah teh anget datang saya pun menyeruputnya dengan diiringi lagi satu sedotan dupo cap surya yang mengepul. Kalimat demi kalimat pun terangkai. Hingga membentuk paragraf yang berisi tentang bahwa saya harus berpamitan untuk nggak menulis lagi.

Ya, betul sekali, saya nggak akan menulis lagi di kanal fiksi dan cerpen, saya pun harus berpamitan untuk itu. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, berat rasanya meninggalkan kanal fiksi dan cerpen. Tapi mau bagaimana lagi, kan udah saya ungkapkan di atas, inspirasi saya selalu hilang saat menulisnya.

Tapi saya pastikan akan tetap menulis di kompasiana walaupun tak sesering dulu. Saya akan selalu mencobanya di sela-sela waktu yang ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun