Lalu, apa arti kita merayakan Natal, jika untuk tampil sederhana saja kita tidak sudi? Toh tidak mengubah status sosial. Kalau sudah diketahui kaya, ya, kaya saja. Adakah yang hilang dari diri kita bila kita bersedia sederhana saja? Tidak ada.
Kita bicara tentang Natal dengan begitu hebatnya, sementara untuk sederhana saja kita begitu beratnya. Kita bicara tentang kasih dengan begitu luar biasa, sementara memahami perasaan mereka yang dalam kemiskinan saja kita tidak bisa.
Namun, semuanya kembali ke diri kita masing-masing. Setidaknya, mari kita merenungkannya.
Bagaimanapun, gereja memang bukan fashion show.
Salam. HEP.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!