Bukankah sekarang sudah canggih? Banyak buku dan materi digital yang tersedia baik secara free ataupun berbayar ditawarkan di internet dengan berbagai platform.
Itu benar sekali. Namun bagi saya, tidak semua konten materi pada buku terwakili oleh dunia digital. Kalau kita jalan-jalan ke blok M (tempat kios penjual buku-buku baru/bekas), mungkin kita akan menemukan buku yang isinya sangat menakjubkan.Â
Koleksi barang kedua saya adalah benda-benda yang terbuat dari kuningan. Selain memiliki nilai estetika, benda tersebut juga terbuat dari jenis logam yang valuable/bernilai (kuningan).
Menyentuh dan membersihkan miniatur benda dari kuningan memberikan hiburan tersendiri bagi saya. Selain itu, benda-benda ini juga dapat kita jadikan sebagai hiasan guna mempercantik rumah.
Selain dari bahan logam yang awet jika dibandingkan dengan plastik, saya yakin beberapa tahun ke depan benda-benda kuningan akan menjadi barang langka sehingga memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.Â
Koleksi barang yang terakhir dan saya anggap sangat berguna yaitu keping emas. Sekarang ini, tidak harus memiliki yang yang berlebih untuk membeli keping emas.Â
Beberapa perusahaan baik yang berskala nasional hingga lokal mengeluarkan keping emas dengan berat terendah hingga 0,05 gram yang harganya kurang dari Rp 100.000,00.Â
Menyisihkan sisa uang belanja atau mengurangi tindakan konsumtif terhadap suatu barang dapat di jadikan sebagai solusi untuk mendapatkan tujuan ini.Â
Jika perlu kita sediakan celengan khusus untuk menampung uang recehan. Mengurangi rokok juga dianjurkan agar mempercepat jumlah uang sisa belanja yang terkumpul. Dalam hal ini, perlu kesadaran dan kerjasama yang baik dengan pasangan kita.Â
Mengoleksi keping emas cocok dilakukan sebagai investasi jangka panjang. Bagaimana pun, nilai emas relatif lebih stabil dibandingkan jika kita hanya menabung dalam bentuk uang yang cenderung mengalami fluktuasi. Agar lebih menambah wawasan tentang keping emas, ada baiknya jika kita juga tergabung dalam komunitasnya.Â