Mohon tunggu...
Heni Pristianingsih
Heni Pristianingsih Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Mencari inspirasi hidup melalui kisah dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Awas, Lagu Ramadhan Mengandung Formalin

22 April 2021   15:25 Diperbarui: 22 April 2021   15:34 2896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita membaca sejarah maka akan kita tahu bahwa media dakwah yang paling santai , dapat diterima dengan mudah, dan tidak terkesan menggurui yakni melalui kesenian (khususnya lagu). Para walisongo (sembilan wali) yang menyiarkan Agama Islam di tanah Jawa sekitar abad 15-16 M seperti Sunan Giri, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga menggunakan lagu sebagai media berdakwah. Menurut informasi yang pernah saya baca, Cublak-cublak Suweng, Tombo Ati, dan Lir-Ilir termasuk nama-nama lagu yang merupakan karya para sunan tersebut.

Ketiga contoh lagu yang dibuat oleh para wali tadi sangat mengandung makna yang mendalam. Sebagai contoh saya mengambil lagu yang berjudul Cublak-cublak Suweng. Berikut ini terjemahan sajak dari lagu tadi (https://pgsd.binus.ac.id) :

Cublak-cublak suweng (tempat anting)

Suwenge ting gelenter (antingnya berserakan)

Mambu ketundhung gudel (berbau anak kerbau yang terlepas)

Pak empong lera-lere (bapak ompong yang menggeleng-geleng kepalanya)

Sapa ngguyu ndhelikake (siapa yang tertawa dia menyembunyikan)

Sir sir pong dhele kopong (kedelai yang kosong tidak ada isinya)

Makna yang terkandung dari lirik lagu Cublak-cublak Suweng adalah dalam mencari harta kita tidak boleh menurutkan hawa nafsu. Dengan menggunakan hati nurani yang bersih, kita tidak akan tersesat jalan hingga lupa akan kehidupan akherat. Dari lirik lagu yang sebenarnya simple/sederhana namun mengandung makna yang luar biasa. Menunjukkan bahwa si pengarang lagu memiliki pemikiran yang sangat tinggi. Sekarang, lagu-lagu tersebut menjadi khasanah budaya daerah khususnya Jawa (Jawa Tengah).

Sambil mencari inspirasi, saya membuka youtube untuk mencari-cari lagu bernuansa religi yang identik dengan suasana Ramadhan. Pikiran saya melayang ke masa kecil saat mendengarkan lagu-lagu religi dari grup gambus yang terkenal di era 80-an. Sebuah grup qasidah yang bernama Nasida Ria salah satunya. Lagu-lagu yang dibawakan oleh grup tersebut sangat populer dan sering kali saya dengar ketika waktu kecil. Saya memilih memutar album the bestnya. Pikiran saya seakan terbawa kembali terbawa ke masa lalu. Perdamaian, Kota Santri, Surga di Telapak Kaki Ibu merupakan judul lagu yang paling saya sukai. Semua lagu-lagu yang dibawakan oleh grup Qasidah Nasida Ria tidak lekang oleh waktu. Hingga saat inipun masih terasa enak untuk didengarkan. 

Kalau kita amati isi yang ada dalam setiap lagunya sangat banyak mengandung makna dan siar agama yang lekat serta ditambah dengan alunan musik yang khas kian membuat terpesona pendengarnya. Pada baris lagu yang berjudul Tahun 2000 yang  berbunyi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun