Mohon tunggu...
Heni Prasetyorini
Heni Prasetyorini Mohon Tunggu... Tutor - Edupreneur

Pegiat pendidikan coding untuk anak-anak di Heztek Coding

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Puasa Bisa Terus Ngobrol Online dan Merancang BUMAGIT, Startup Baru untuk Ibu Rumah Tangga Digital

1 Mei 2020   05:56 Diperbarui: 1 Mei 2020   05:54 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kelas Coding Mum Surabaya 2016. dokpri

BUMAGIT

Akronim dari IBU RUMAH TANGGA DIGITAL 

Sebuah singkatan yang ditemukan oleh Tika, dalam obrolan kami membuat satu nama khusus untuk startup yang ingin kami dirikan bersama. Sebuah program, platform dan sebut saja fasilitator untuk menemani para ibu rumah tangga Indonesia untuk melek teknologi. Dengan harapan, setelah penguasaan pada teknologi mereka akan lebih produktif dan menghasilkan dengan segala apapun yang telah mereka kerjakan. Jika sudah berbisnis, maka bisnisnya akan go digital. Jika terampil menjahit, maka bisa mempromosikan dirinya dan membuat portfolio dengan baik. 

Semangat BUMAGIT malah cocok banget dengan kondisi saat ini. DI RUMAH SAJA BISA. 

Jadi, apapun ide dan rencana hebat itu tidak harus ditelurkan dalam gedung yang mewah, atau cafe yang instagramable. Melainkan bisa dari rumah saja. Berada di rumah masing-masing. Dalam kondisi masing-masing. Dengan tugas domestik dan kerjaan lainnya masing-masing juga. Berangkat dari menjadi diri sendiri. Tidak perlu risau dengan tampilan yang kurang tampak kantoran. Dan hal-hal yang biasa muncul untuk membatasi gerak itu, berusaha kami kikis sedikit demi sedikit. 

Mulai DARI RUMAH SAJA BISA. 

Dengan ketekunan dan komunikasi yang terus menerus, semua bisa dibangun sedikit demi sedikit. Untunglah teknologi dan segala jenis platform bisa dimanfaatkan dengan mudah dan gratis sekarang ini. Saya masih bisa bekerja (yang juga secara online dan remote), Tika juga terus merancang program BUMAGIT dengan baik sambil berkoordinasi dengan kami. Sementara bu Jelita masih menempuh kuliah S3 di negara seberang, di Taiwan. 

Beda rumah apalagi beda negara juga bukan hambatan sama sekali kan sekarang?

Asal mau melek teknologi sedikit saja, kegiatan dan pekerjaan bisa terus berjalan. 

Khusus untuk freelancer seperti saya, berkomunikasi dan bersilaturahmi secara online dengan orang yang pernah bekerja bersama atau menjadi klien atau memberikan pekerjaan untuk saya, juga harus terus dilakukan. Bisa dengan sesekali memberikan respon pada postingan mereka di media sosial. Atau saling menyapa di grup whatsapp. Bisa juga mengikuti kelas online atau webinar yang mereka selenggarakan. 

Media sosial, yang ada kata "sosial" itu memang wajibnya dilakukan untuk bersosialisasi alias berkomunikasi atau bisa disebut bersilaturahmi. Penggunaan medsos dengan bijak ini akan bisa mengantarkan kita semakin produktif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun