Mohon tunggu...
Hening Nugroho
Hening Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Laki-laki

Menulis itu sederhana Ig @hening_nugroho Waroenkbaca.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bersatu Bangkit Melawan Pandemi

5 Juni 2021   02:06 Diperbarui: 22 Juni 2021   18:37 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa dua orang positif terpapar virus corona pada 2 Maret 2020 yang lalu, seketika kejadian ini menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia. Dalam kurun waktu kurang lebih dua pekan kemudian jumlah pasien positif terjangkit Covid-19 di Indonesia terus melonjak.

Hingga saat ini kasusnya pun masih terus meningkat meski dalam beberapa pekan sebelumnya terjadi penurunan. Puncak kasus aktif Covid-19 di Indonesia terjadi pada Februari 2021 yang mencapai angka 176.000. Angka itu kemudian turun hingga 48 persen dan kini jumlahnya menjadi 90.800 kasus.
Kenaikan kasus Covid-19 terjadi di 15 Provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, hingga Gorontalo.

Dilansir pada laman resmi satuan tugas Penanganan Covid-19, covid19.go.id. Jumat 4 Juni 2021. Sebanyak 94.773 kasus aktif. Total ada 1.843.612 kasus Covid-19 terkonfirmasi di Indonesia. Kasus suspek di Indonesia mencapai 74.774. Di sisi lain  pasien sembuh bertambah 5.950 kasus. Total pasien sembuh menjadi 1.697.543 orang. Sementara pada pasien meninggal menjadi 51.296 orang.

Ini adalah saat dimana situasi dipenuhi oleh berbagai macam tantangan, Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya untuk bergotong-royong bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dalam kondisi seperti sekarang ini saatnya bekerja sama, tolong-menolong, dan bersatu padu, gotong-royong harus dibangkitkan lagi, dipupuk kembali, dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran maka persatuan Indonesia makin kuat dan kita makin solid untuk melewati masa pandemi ini.

Masyarakat bisa bercermin dari situasi saat kolonialisme di Indonesia terjadi dan bisa bangkit hingga merdeka. Siapa sangka bahwa dalam situasi kolonialisme akan lahir Indonesia maka sekarang pun kita akan bangkit. Di saat yang bersamaan, solidaritas hendaknya diimplementasikan tanpa memandang suku, agama, ras, budaya, dan latarbelakang apapun. Saat ancaman pandemi datang, semua pihak harus saling membangun solidaritas kekuatan Indonesia yang senasib sepenanggungan. Apalagi masih dalam suasana Peringatan Hari Kebangkitan Nasional maka semua elemen masyarakat harus saling menerima dan mau bergotong royong, setiap individu harus membangun solidaritas tanpa meninggalkan siapapun.


Untuk itu momentum peringatan Harkitnas kali ini dapat meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa untuk bersama bergotong-royong berjuang dan bangkit dari pandemi, bersama-sama mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju, dimana perwujudan dari semangat gotong-royong itu telah tercermin dalam sektor ekonomi dan pariwisata, salah satunya seperti diungkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno yang mengatakan bahwa serangan pandemi virus corona membatasi seluruh aspek kehidupan, perekonomian, dan wisata. Sandiaga Uno menegaskan bahwa ada dua hal untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional, yang pertama dengan meningkatkan kemampuan digitalisasi, yakni lewat penggunaan pasar online atau marketplace, yang kedua adalah pembuatan pembuatan konten video terkait produk hingga sejarah dari ekonomi kreatif, hal ini diungkapkan oleh Sandiaga Uno saat mengunjungi sentra kerajinan perak di Kotagede, Yogyakarta.


Selain itu ekonomi Indonesia juga berada dalam trajektori kebangkitan. Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan setelah mengalami kontraksi minus 5,32 persen di Triwulan II 2020, pertumbuhan ekonomi berada pada tren perbaikan indikator ekonomi manufaktur pada bulan April 2021 mencapai 54,6 persen yang menunjukkan terjadinya ekspansi selama 6 bulan berturut-turut, hal ini disampaikan saat berada dalam rapat Paripurna DPR-RI di Jakarta. Semua ini terjadi bukan hanya kebetulan namun dengan semangat gotong-royong mampu membangkitkan perekonomian dan pariwisata di saat Indonesia sedang dilanda Pandemi Covid 19.


Rasa nasionalisme yang tercermin dalam semangat gotong-royong tentunya dapat menerima berbagai macam perbedaan untuk terus menumbuhkan semangat berkarya dengan apa yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan pandemi ini. Maka dari itu penting untuk memaknai seberapa besar perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dari segala macam ancaman dalam bentuk apapun, termasuk Pandemi Covid-19

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun