Mohon tunggu...
Henida syifaAzzahra
Henida syifaAzzahra Mohon Tunggu... Penulis - Wonderfull islamic and natural

Wonderfull islamic and natural

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Stakeholder dalam Pendidikan Pesantren

26 Maret 2019   01:07 Diperbarui: 26 Maret 2019   01:29 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pondok pesantren merupakan tempat yang  sudah tidak asing lagi di tengah masyarakat. Tempat yang berisi para santri yang menimba ilmu agama (kitab-kitab) dengan bimbingan para kyai ini merupakan institusi yang banyak di puji orang, khususnya masyarakat muslim. Namun disaat yang sama sering pula mendapat kecaman dari sebagian masyarakat. 

Masih banyak dari masyarakat yang memandang rendahnya kualitas pesantren. Mereka enggan memasukkan anak nya di pesantren karena dianggap akan menghambat kesuksesan sang anak. 

Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pondok pesantren yang dikenal dengan salafiyah (kuno) kini telah berubah menjadi khalafiyah (modern). Pesantren modern memiliki program pendidikan yang disusun sendiri (mandiri) dimana program ini mengandung proses pendidikan formal, non formal maupun informal yang berlangsung sepanjang hari dalam satu Pengkondisian di asrama.

Pondok pesantren bukan hanya sebagai tempat belajar melainkan juga merupakan proses hidup itu sendiri, pembentukan watak dan pengembangan sumber daya. Pondok pesantren pada dasarnya memfokuskan pada pembentukan akhlak yang baik.

Dalam pembentukan akhlak yang baik pada santri dibutuhkan peranan penting para pengajar dan tenaga-tenaga kerja dari lembaga pesantren sebagaimana lembaga pendidikan lainnya. 

Semua pihak baik eksternal maupun internal yang memiliki hubungan baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung pada komunitas disebut Stakeholder. 

Komponen stakeholder  ada yang internal dan eksternal. Komponen internal dalam lingkungan pesantren diantaranya: mudir (pimpinan pesantren), kepala sekolah, wakil kepala sekolah, CEO guru BK, guru BK, guru mapel, wali kelas, staf administrasi, pustakawan, petugas kebersihan, keamanan, pegawai laundry, pegawai koperasi, pegawai dapur dsb. 

Nah, komponen internal merupakan pihak-pihak yang terdapat didalam lingkungan pesantren tersebut. Pihak-pihak tersebut memiliki peran masing-masing yang dapat mempengaruhi pembentukan akhlak para santri. Di pesantren ada para pegawai seperti laundry, koperasi, dapur, kebersihan dll yang sebagian besar tidak di miliki oleh lembaga pendidikan non pesantren. 

Para pegawai ini membantu membentuk karakter para santri seperti kebersihan, kerapian, kejujuran, dan kedisiplinan. Ketika para santri melakukan hal yang melanggar aturan maka pihak-pihak ini memiliki wewenang untuk melaporkan kepada guru BK sehingga dilakukan tindak lanjut. 

Sedangkan komponen eksternal, seperti orang tua dan masyarakat sekitar. Kedua pihak ini juga sangat membantu pesantren. Orang tua membantu memantau kegiatan anaknya ketika pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan masyarakat sekitar membantu program kerja keamanan pesantren untuk memantau santri dari luar pesantren. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun