Mohon tunggu...
Heni Anggraini
Heni Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi dari Universitas Negeri Medan

Saya kuliah mengambil jurusan Pendidikan Matematika Saya menyukai kesenian, dan hobi saya dibidang musik dan seni lukis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perubahan Kurikulum Merdeka Belajar Dapat Membangun Keaktifan dan Kreativitas Siswa

29 November 2022   12:48 Diperbarui: 29 November 2022   14:01 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini ada hal yang mengejutkan mengenai pendidikan di Indonesia, tepatnya pada 11 febuari 2022 lalu, Menteri Pendidikan, dan kebudayaan Riset dan Teknologi (mendikbudristek), yaitu bapak Nadiem Anwar Makarim meluncurkan kurikulum baru yang dinamakan kurikulum Merdeka Belajar.

Kurikulum merupakan inti dari proses pendidikan. Kurikulum merupakan bidang yang paling langsung berpengaruh terhadap hasil pendidikan. (Sukmadinata, 2012: 158). Kurikulum sangat menentukan proses dan hasil suatu sistem pendidikan. Kurikulum juga bisa berfungsi sebagai media untuk mencapai tujuan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan semua tingkat pendidikan (Arifin, 2011: 25).

Indonesia telah banyak mengalami perubahan kurikulum, di antaranya kurikulum 1947, 1964, 1968, 1973, 1975, 1984, 1994, 1997, 2004, 2006, dan terakhir 2013. Indonesia sudah 11 kali ganti kurikulum, dan berbeda-beda sistemnya dari masa kemasa. 

Faktanya, laju perubahan kurikulum nasional kita sebenarnya tidak terlalu cepat, bahkan melambat. Jika kita perhatikan, sejak ditetapkannya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, laju perubahan kurikulum melambat dari KBK di tahun 2004, KTSP di tahun 2006, dan yang terakhir adalah Kurikulum 2013 (K-13) di tahun 2013. 

Kurikulum Merdeka baru akan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024. Dengan kata lain, pergantian berikutnya baru akan terjadi setelah kurikulum yang sebelumnya (K-13) diterapkan selama 11 tahun dan melewati setidaknya empat menteri pendidikan. Maka, fakta ini mematahkan pemeo "Ganti Menteri, Ganti Kurikulum".

Walupun pergantian kurikulum merdeka belajar akan di terapkan di tahun 2024 nantinya, namun pada saat ini (2022) suda ada sekolah-sekolah yang menerapkan dan uji coba kurikulum baru ini terutama pada sekolah negeri di Indonesia.

Apakah kurikulum merdeka belajar dapat merubah pendidikan di Indonesia jauh lebih baik?

Kurikulum Merdeka Belajar ini berbeda dengan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum (K-13) dalam, kurikulum baru ini salah satu di antara beberapa kebijakan kurikulum baru yaitu penghapusan penjurusan atau peminatan di kelas 10 SMA, yang kita tau dimana pada (K-13) kurikulum sebelumnya siswa melakukan tes untuk menetapkan jurusan kelas yang diampu, yaitu kelas IPA, IPS ataupun Bahasa. 

Namun pada kurikulum merdeka belajar yang baru membawa perubahan dalam penjurusan, siswa di tes dalam minat dan penjurusan di kelas 11 nantinya. Mata pelajaran kejurusan seperti Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi dan Geografi diajakaran kepada seluruh siswa kelas 10.

Adapun tanggapan siswa mengenai perubahan kurikulum merdeka belajar ini. Siswa kelas 10 di SMAN 1 Tanjung Morawa, Rini Ramadhani mengatakan, sistem kurikulum merdeka belajar yang baru ini membuat perubahan kepada siswa, dimana siswa di tuntut menjadi siswa yang aktif didalam kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun