Mohon tunggu...
Hengky Dwi Cahyo
Hengky Dwi Cahyo Mohon Tunggu... Buruh - Tukang Nyeting Server Dell, HP, Sophos, Fortigate, Mikrotik dan Networking

CEO Hens Automotive Services - Bengkel Spesialis Electronic & Engine Mercedes Benz www.tokoplakat.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tujuan Presiden Jokowi, Antasari Azhar, dan Dosa Masa Lalu

12 November 2016   12:58 Diperbarui: 12 November 2016   13:56 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dosa hanya terdiri dari 4 huruf namun itu bisa menjadi bala dikemudian hari karena dosa itu mirip dengan noda yang susah hilang namun mudah sekali untuk diingat lagi maka disaat manusia punya dosa masa lalu pasti akan ingat dan menjadi kelemahan yang paling besar dari manusia itu sendiri. Sehingga tidak salah kalau “Rosululloh mengingatkan umatnya bahwa jihad terbesar itu melawan hawa nafsu” sebab dosa itu selalu diawali dari ketidakmampuan diri untuk mengontrol hawa nafsu. 

Bahkan Rosululloh mengingatkan secara spesifik tantangan hawa nafsu yang sering membutakan manusia terdiri dari harta, tahta dan wanita. Biasanya ujian dimulai dari harta dulu, karena mempunyai harta orang punya keinginan-keinginan lebih biasanya setelah itu mengejar tahta untuk sebuah prestige agar semakin terpandang dimata masyarakat setelah harta & tahta dalam genggaman maka hidup akan terasa indah dengan rumah megah, mobil mewah yang memancing kupu-kupu untuk mendekat yang makin membuat nafsu makin perkasa merajalela menguasai diri.

Drama diatas mirip kisah Bapak Antasari Azhar 2009 silam dimana Bapak Antasari Azhar diposisikan sebagai aktor yang dimabukkan tahta sebagai ketua KPK juga dimabukkan wanita caddy golf bernama Rani juliani sehingga tega membuat scenario jahat untuk membunuh Saudara Nasrudin Zulkarnaen. Scenario aneh dan menyayat nurani ini berawal dari lapangan golf didaerah tangerang saat itu 15 maret 2009 saat sang direktur PT Putra Rajawali Banjaran pulang dari padang golf modernland tangerang dan beliau akhirnya meninggal di tembak orang tidak dikenal. 

Kasus pembunuhan Nasrudin digoreng sedemikan rupa akhirnya muncul sosok orang yang bernama Sigit Haryo Wibisono (pengusaha), Wiliardi Wizar (polisi), Daniel Daen Sabon (executor), Hendrikus, Fransiskus Tadon, Eduardus Ndopo, Heri Santoso dan Jerry Hernawan Lo dari kesaksian beberapa orang tersebut terjadilah scenario dramavkisah cinta segitiga yang memiliki cerita lebih dramatis dari sinetron yang biasa tayang ditelevisi yaitu sebuah drama menjerat Ketua KPK saat itu Bapak Antasari Azhar dan beliau diganjar 18 tahun penjara karena diruduh sebagai aktor intelektual dibalik kematian saudara Nasrudin Zulkarnaen.

Namun bertepatan hari peringatan hari pahlawan 10 November 2016 Bapak Antasari Azhar yang menurut sebagian orang hanya dikriminalisasi oleh penguasa saat itu karena memanjarakan besan dan ingin mengobok-obok system IT KPU yang konon syarat dengan tidak pidana korupsi, namun kini baliau sudah bebas bersyarat, Beliau sudah tidak merasakan sesaknya dibalik terali besi simbol manusia durjana dinegeri ini. Akan tetapi cap cinta segitiga hingga pembunuhan Saudara Nasrudin tidak akan bisa hilang begitu saja sampai beliau bergerak membersihkan namanya sendiri dan mengembalikan marwah keluarga yang dicabik-cabik tangan srigala. 

Untuk jenis manusia seperti kami yang selalu melihat masalah secara detil dari berbagai sisi akan bersikap obyektif kalau semua kasus yang membelenggu Bapak Antasari adalah bagian dari mafia yang takut diusik sehingga merekayasa kasus untuk menjatuhkan Bapak Antasari agar terdepak dari posisi ketua KPK mengingat saat itu prestasi KPK memang terkenal jempolan dan begitu berani mengungkap kasus-kasus besar dan ada sebagian bersinggungan langsung dengan penguasa.

Jika melihat track record Bapak Antasari tidak ada salahnya jika Presiden Jokowi merekrut beliau untuk menjadi staf khusus sama seperti anda merekrut saudara Johan Budi Sebagai jubir mengingat Bapak tujuan besar Bapak Presiden Jokowi yang ingin membuat indonesia bebas dari pungli, suap, kolusi dan korupsi. 

Duet Bapak antasari dan Johan Budi mereka berdua adalah mantan penggawa KPK yang terkenal garang terhadap tindakan korupsi bisa menambah amunisi untuk menekan para monster korup yang suka menggarong duit rakyat. Dan mesti diingat pula dengan merekrut Bapak Antasari Azhar menjadi staf khusus akan mengangkat kembali harkat dan martabat beliau yang sempat terkoyak. 

Orang berpengalaman seperti Bapak Antasari Azhar sangat sayang untuk dilupakan begitu saja mengingat beliau sangat berpengalaman dalam bidang hukum terlebih beliau mengetahui banyak kasus proyek mangkrak dimasa lalu yang sekarang yang harus ditanggung oleh pemeritahan Presiden Jokowi. Jadi di tunggu kolaborasi yahud dari seorang presiden Jokowi yang tiada dosa masa lalu bersama dengan orang hebat yang dikondisikan punya berdosa dimasa lalu untuk merontokkan gerombolan manusia yang sejatinya penuh dosa dimasa lalu. 

Ya memang banyak orang bilang masa lalu adalah kenangan, hari ini kenyataan dan esok adalah sebuah harapan, itu hanya semboyan untuk abege, orang ingin move on dan orang dimabuk asmara kalau masa lalu itu adalah sebuah dosa besar itu bukan lagi kenangan tapi itu beban psikologis yang bisa jadi kartu mati sang pembuat dosa itu. Masa lalu selalu jadi monster menakutkan hari ini kalau belum terungkap dan tetap menjadi monster dimasa depan sampai karma benar terjadi.

Selamat Buat Bapak Antasari….

Buat yang punya dosa masa lalu banyakin beli obat tidur… :-D

 

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun