Mohon tunggu...
Susilo
Susilo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang

💦peace began with a smile 💦 ig: hengkisusilo_

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dibentuk Legio Mariae

8 Oktober 2021   20:33 Diperbarui: 8 Oktober 2021   21:37 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: legiomariasenatusbejanarohani.or.id

Dibentuk Legio Maria

Legio Maria adalah suatu perkumpulan umat Katolik yang, dengan restu Gereja dan bimbingan kuat Maria Tak Bernoda, Pengantar segala Rahmat (yang indah bagai bulan, terang bagai matahari, dan dahsyat bagi setan dan kaki tangannya bagaikan bala tentara siap tempur), telah menggabungkan diri ke dalam suatu laskar untuk bertempur dalam peperangan abadi antara Gereja melawan dunia dan kekuatan jahatnya (BP, 9).

Legio Maria berdiri pada tanggal 7 september 1921 di Francis Street , Dublin Irlandia oleh Bapak Frank Duff berasal dari Irlandia yang pada waktu itu bekerjasama dengan Pater Michael Toher, Uskup Agung Dublin untuk mendirikan Legio Maria.

Tujuan Legio Maria adalah kemuliaan Allah melalui pengudusan anggotanya yang dikembangkan dengan doa dan Kerjasama aktif, di bawah bimbingan Gereja, dalam karya Maria dan Gereja untuk menghancurkan kepala ular dan meluaskan kerajaan Kristus. Sedangkan semangat Legio Maria adalah semangat Maria sendiri (BP, 12-13).

Tanggal 7 September yang lalu, Legio Maria genap berusia 100 tahun. Panitia rangkain kegiatan 100 tahun legio Maria memberi tema yang sangat menarik yakni: "Viat Voluntas Tua" Aku ini Hamba Tuhan, Terjadilah padauku menurut perkataan-Mu (Luk 1:38) yang mengacu kepada sikap kerendahan hati Maria menerima perutusan dari Allah. Di usia yang seabad ini, sebagai seorang Legioner saya dan kita semua anggota Gereja diajak agar tetap teguh menjalankan tugas perutusan sebagai tantara Maria, terutama di tengah krisis Virus Corona yang melanda negeri kita tercinta ini.

Saya seorang frater dalam kongregasi murid-murid (CDD) adalah seorang legioner dari Presidium Rumah Kencana Pontianak, sekarang sedang menempuh studi di STFT Widya Sasana Malang. Saya ingin berbagi sedikit pengalaman bagaimana saya dibentuk Legio Maria dan dampaknya bagi hidup sekarang. 

Saya kurang lebih telah menjadi anggota legioner sekitar lima tahun yang lalu, dimulai tepatnya ketika saya duduk di bangku kelas X. Legio saya berada di bawah Paroki Katedral Pontianak. Jadi pelayanan kami lebih banyak dilakukan di dalam wilayah paroki, seperti: tugas kolektan, lector, mazmur, dan mengunjungi orang sakit.

Pengalaman berkesan bagi saya dalam Legio ialah ketika mengadakan kunjungan kepada orang-orang sakit, kunjungan ke rumah sakit, oma-oma suster maupun ke Panti Asuhan. Selain itu ada banyak lagi kegiatan Legio Maria yang menarik dan berkesan seperti mengadakan bakti sosial kepada anak-anak sekolah minggu di beberapa gereja di Kesukupan Pontianak. Saya ada seperti sekarang ini karena dibentuk oleh Legio Maria.

Di dalam legio saya belajar berbicara di depan umum, hal ini tampak ketika dalam pelaporan tugas mingguan presidium. Lalu ternyata kegiatan-kegiatan legio membawa pengaruh bagi saya ketika di SMA kelas XI dan XII. Di sini saya belajar berani untuk membuka pendapat, mau aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah sehingga akhirnya di kelas XI saya dipercayakan untuk menjadi ketua OSIS.

Dibentuk Legio Maria tidak hanya berhenti di bangku sekolah, ternyata aktif dalam kegiatan Legio Maria, kegiatan gereja maupun kegiatan sekolah berdampak bagi masa depan saya. Poin penting yang ingin saya bagikan terkait pengalaman saya di Legio Maria ialah bagaimana saya bisa dibentuk menjadi pribadi yang setia, disiplin, taat, bisa mengatur dan mengutarakan sesuatu dengan baik serta mampu bekerjasama dengan orang lain.

Legio Maria adalah ladang, sedangkan saya adalah benih yang ditaburkan hingga tumbuh subur di ladang itu. Saya yang sekarang adalah benih baru yang tumbuh di ladang baru dari benih yang sama. Ibaratkan benih jagung yang ditanam di tanah subur, kemudian menghasilkan buah yang baik dan buahnya itu ialah benih baru dari benih lama yang akan di taburkan lagi di tanah baru. Ladang baru inilah jalan panggilan yang saya jalani saat ini, menjadi seorang calon imam yang sedang menempuh pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun