Mohon tunggu...
Hengki Mau
Hengki Mau Mohon Tunggu... Teknisi - Membaca Manusia Sebagai Kisah

Pemburu Berita, Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jadikan Kedukaan dan Kehilangan itu Sebagai Pedoman Hidup

8 Maret 2023   09:21 Diperbarui: 8 Maret 2023   09:24 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hidup di permukaan bumi ini, setiap kita umat manusia dari berbagai ras, suku agama dan golongan dalam menjalani kehidupan sosial kemasyarakatan, kita tidak akan terlepas dari berbagai tantangan dan persoalan, karena hal ini sudah menjadi kodrat bagi kita umat manusia.

Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita dalam suka maupun duka, susah maupun senang itu semua sudah dimateraikan dalam diri kita, tinggal bagaimana kita memaknainya dalam kehidupan kita.

Para pembaca yang budiman dalam menjalani kehidupan ini mengalami kedukaan dan kehilangan adalah hal yang tidak diinginkan oleh semua orang, apa lagi kehilangan orang-orang yang kita cintai seperti orang tua, saudara, anak ataupun cucu, suami ataupun isteri. Orang akan dengan berbagai cara berusaha untuk melakukan yang terbaik demi menyelamatkan jiwa mereka dari bahaya maut.

Namun perlu kita pahami bahwa duka dan kehilangan adalah sesuatu yang dirasakan ketika kita tidak bisa menerima perubahan yang terjadi, kita kehilangan seseorang yang sangat kita sayangi dan cintai, kita akan mengalami perubahan dalam hidup kita bersama orang itu dan tidak bergantung lagi kepadanya, disini kita dituntut untuk belajar merelakan kepergian mereka, menerima semua yang telah terjadi dalam hidup kita sebagai kenangan bahwa kita perna hidup bersama dalam satu keluarga, satu lingkungan, bahkan sebagai suami isteri, oleh karena itu biarkanlah kenangan itu menjadi pedoman dan kekuatan untuk bangkit kembali meraih kebahagiaan tanpa kehadiran mereka dalam kehidupan kita, biarkan dan relakanlah mereka pergi ke alam keabadian untuk menikmati kebahagiaan dan ketenangan.

Para pembaca yang budiman kehilangan dan kedukaan merupakan hal yang alami, dan tidak dapat kita pungkiri. kita tidak mau kehilangan orang yang kita cintai dan kasihi sebab kedekatan kita dengannya sudah terlampau intim apa lagi sudah sebagai suami dan isteri yang sah.

Sangat sulit bagi kita untuk melupakan orang yang sangat kita cintai pergi meninggalkan kita untuk selamanya, tetapi kita juga harus menerima kenyataan itu, relakanlah dirinya pergi dengan damai, jadikanlah kepergiannya itu sebagai kekuatan untuk menjalani hidup ini lebih baik lagi.

Para pembaca yang baik jika kita mengenang masa lalu dan ingin supaya masa lalu itu terjadi lagi dalam kehidupan kita berarti kita sudah sangat melekat dengan keadaan itu, maka menjadi sulit dan akan lebih berat untuk melepas pergikan orang yang kita cintai oleh karena kita selalu memikirkan semua hal yang pernah terjadi bersamanya di masa lalu, tetapi ingat juga jangan sampai kita larut dalam bersedih, pikirkan juga akan masa depan yang tidak mungkin akan terjadi bersamanya, jadikanlah angan-angan yang perna dirajut bersamanya untuk menjadi acuan dalam menapaki kehidupan di masa yang akan datang.

Para pembaca yang baik hal yang sangat membantu untuk kita lakukan dalam menghadapi kenyataan hidup mengalami kedukaan dan kehilangan adalah kembali melihat ke masa lalu dan ke masa depan dengan cara yang berbeda.

Ketika melihat ke masa lalu, pikirkanlah bahwa kita sangat beruntung ia pernah memasuki kehidupan kita, kita sangat beruntung karena persahabatan itu ada, selama bersama, kita dapat berbagi kebersamaan, kedekatan dan cinta, kita sangat beruntung telah memilikinya dalam hidup dan memberi warna tersendiri dalam merajut kebersamaan itu dalam menjalani kehidupan ini.

Para pembaca yang budiman dengan merenung hal seperti diatas dan selalu memaknainya dalam hidup dan melihat ke masa lalu sebagai momen untuk kita tetap teguh dan tegar dan selalu bersyukur atas pengalaman hidup bersamanya oleh karena kenangan-kenangan bersamanya akan selalu terpatri dalam diri dan kita tidak merasa kehilangan.

Dan ketika kita melihat ke masa depan, kita dapat berkata, " dia telah mengajarkan banyak hal kepada saya bagaimana mencinta, menjadi seorang sahabat dan memiliki hati yang baik, Ia telah mengajarkan banyak hal tentang kehidupan ini dan saya ingin melanjutkan kehidupan ini lebih baik lagi dan dengan sungguh - sungguh menjalankannya, disinilah kita merasakan keutuhan dan kebahagiaan dalam hati menerima kenyataan hidup ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun