Saya sengaja bertanya kepada pembaca?
Apakah orang jahat itu ada atau tidak?
Menurut saya orang jahat itu tidak ada. Mengapa?
Ketika saya pergi ke suatu tempat, sandal saya hilang padahal baru beli. Apakah anda setuju yang membuat sandal saya hilang adalah penjah?
Fakta dia telah mengambil sandal saya!
Saya pikir dia tidak jahat, tapi saya pikir dia punya alasan untuk mengambil sandal saya. Ada banyak kemungkinan, bisa dia tidak punya sandal, dia butuh uang dengan menjual sandal yang diambil tersebut.Â
Atas alasan itu, kita tahu bahwa yang membuat dia mengambil bukan dirinya, tetapi adalah suatu faktor lain yang mengendalikan dirinya.
Kesimpulan pertama saya, orang ini adalah waras karena bisa dikendalikan oleh suatu faktor eksternal.Â
Atas tulisan singkat ini, saya berupaya mengajak rekan-rekan kompasiana untuk berfikir bahwa orang jahat itu tidak ada, karena mereka dikendalikan. Dan mengapa lingkungan bisa mengendalikan, ya bisa saja karena kita apatis, merasa paling benar, merasa berkuasa, memandang orang lain lebih rendah.
Orang jahat itu tidak ada, setujukan anda setelah mendengar uraian ini.
Ada satu lagi tipe orang, yaitu orang gila. Orang ini adalah orang yang sudah tidak bisa dikenalikan oleh logika, jika orang yang dianggap jahat mencuri untuk memenuhi kebutuhan, maka orang gila sudah tidak punya alasan dalam melakukan sesuatu.