Ketika bulan ramadhan tiba dan ditanya satu keinginan yang diharapkan dikabulkan. Tentu kita tidak akan kesulitan menjawab barokah Allah SWT dalam segala hal termasuk pengampunan dosa.Â
Persiapan sambut bulan ramadhan baiknya dimulai dari dalam hati dan pikiran kita, mengingat ramadhan tidak sebatas menahan lapar dan haus, lebih dari termasuk segala bentuk hawa nafsu harus dapat dikendalikan sebagai serangkaian ibadah. Marah adalah salah satu bentuk dari hawa nafsu, dimana hal tersebut harus dapat dikendalikan. Tentu hal tersebut akan sangat sulit dicapai tanpa kejernihan hati dan pikiran.
Tidak sulit mempersiapkan hati dan pikiran, hal tersebut dapat dilakukan dengan berfikir secara sederhana. Pertama-tama dilakukan dengan merenungkan tentang hal-hal yang pernah dicapai dengan time line mundur sampai pada titik awal kelahiran, kita awalnya adalah seorang anak yang dilahirkan orang tua kita dimana menangis ada satu-satu hal yang kita bisa waktu itu.Â
Kemudian beranjak dewasa, akan terpikir makna dari anugerah kehidupan ini. Harta, Tahta, Wanita adalah hal yang sulit dihindarkan dari orientasi kehidupan manusia. Namun apakah itu makna dari hidup. Semua itu tidak abadi? jadi apakah itu memang makna dari hidup.Â
Tentu ketika kesulitan untuk mendapat jawaban, itu tandanya kita masih jauh dari Allah SWT. Dan, jawaban itu akan dapat ketika kita dekat dengan Allah SWT. Menyambut bulan ramadhan kita harus menyadari bahwa kita bukan apa-apa, kita hanyalah makhluk ciptaan Allah SWT yang harus selalu mendekat pada -Nya.
Tentu, ketika hal tersebut yang rasakan, pengendalian hawa nafsu dalam pelaksanaan ibadah ramadhan merupakan hal mudah dan justru akan membuat kita merasakan kebahagian karena kita masih diberi kesempatan untuk menimba pahala dan memohon ampunan.
Kejernihan pikiran dan hati (niat) dengan menyadari hakikat penciptaan kita adalah persiapan batin dalam menyambut ramadhan yang tidak boleh terlewatkan. Salam ...