Tips memilih oli yang tepat untuk mesin diesel apa saja sih sob.
Pertama-tama harus tau dulu apa itu Standar API (American Petrolium Institue). Standar ini adalah standar kualitas oli, biasanya dikenal Daftar API Service yang sering dijumpai pada kemasan Oli (botol, gallon, pail, drum) / coba cek deh sob klo pas ganti oli dibengkel.
So API S (Service/Spark Plug) semisal (SA, SB, SC, SD, . . dst) digunakan untuk mesin mobil atau mesin yang menggunakan bahan bakar bensin,
sedangkan C (Commercial) semisal (CF, CG, CH, CJ, . . .dst) digunakan pada mesin diesel (berbahan bakar solar). Semakin besar huruf belakang (mendekati Z), semakin tinggi kualitas oli tersebut.
Berikut daftar API Service yang sering dijumpai pada oli mesin diesel.
- CF. Dikeluarkan pada tahun 1994, diperuntukan untuk mesin indirect, non emissions control atmospheric/turbo/supercharged yang mengunakan kualitas bahan bakar bervariasi (CD berlaku).
- CF-2. Dikeluarkan pada tahun 1994, Mesin dua-langkah dengan scuffing efektif dan kontrol endapan piston (CD-2 berlaku).
- CG-4. Dikeluarkan pada tahun 1994, diperuntukan untuk kecepatan tinggi empat - langkah, kerja berat on/off highway , dan solar dengan kandungan sulfur 0,05 / 0,5%. Dapat digunakan untuk menggantikan pelumas kategori CF-4.
- CH-4. Dikeluarkan pada 1998, diperuntukan untuk mesin diesel 4T dengan kecepatan tinggi. Diformulasikan untuk emisi buang rendah. Dapat digunakan untuk menggantikan pelumas kategori CG-4 dan CF-4.
- CI-4. Dikeluarkan pada 2002, diperuntukan untuk mesin diesel 4T dengan kecepatan tinggi. Diformulasikan untuk daya tahan mesin khusus EGR. Mampu digunakan untuk menggantikan pelumas kategori CH-4, CG-4, dan CF
Pilihlah oli mesin yang direkomendasikan oleh pabrik. Semisal dalam buku panduan, oli mesin yang digunakan SAE 15W-40 CG-4. Anda juga dapat menggunakan oli dengan SAE yang tertera di buku panduan, namun menggunakan API Service yang lebih baru (CI-4) itu lebih baik.
PERHATIKAN : Jangan mengganti tingkat vikositas oli dengan yang lebih rendah, karena oli yang lebih encer, lebih mudah juga teroksidasi.
(makin rendah kekentalannya 5W or 0W, biasanya lebih mahal, karena sudah berbahan syn)
Ada 2 kunci memilih oli yang tepat untuk berbagai aplikasi, yaitu :
1. Kecepatan, Beban, dan temperatur operasi
2. Rekomedasi Manufacture