Mohon tunggu...
Muhammad HendySaputra
Muhammad HendySaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Karakter Generasi Muda di Era Globalisasi

30 Juni 2022   22:35 Diperbarui: 30 Juni 2022   22:38 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan globalisasi yang semakin pesat dapat terjadi pada berbagai sektor seperti sosial-budaya, politik, ekonomi, dan lain sebagainya. Banyak diantaranya telah membawa pengaruh nilai-nilai individualisme, liberalisme, materialisme, dan hedonisme yang dapat dengan mudahnya masuk pada dasar kehidupan manusia, termasuk masyarakat Indonesia. Dengan masuknya nilai-nilai asing tersebut, tentu sangat mempengaruhi eksitensi dari karakteristik nasional yang berasal dari leluhur seperti nilai gotong royong, toleransi, musyawarah mufakat, dan tenggang rasa. Nilai asing tersebut dapat mempengaruhi dan mengancam jati diri bangsa dengan penurunan karakteristik nilai nasional pada diri bangsa Indonesia.

Menurut Subagyo (2014), masuknya pengaruh globalisasi di Indonesia sangat mempengaruhi generasi muda yang menjadi ancaman utama dalam menyikapi pengaru tersebut. Generasi muda seolah dibuat larut dan hanyut kedalam pengaruh budaya global dan kurangnya kesadaran mereka dalam melestarikan budaya lokal atau nasional. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara seakan luntur dan tidak dipedulikan lagi. Segala kehidupan bermasyarakat menjadi terlalu mengikuti perkembangan gaya dan perilaku barat sehingga hal tersebut menjadi sangat mengancam nilai-nilai Pancasila tentunya.

Tidak hanya beberapa nilai karakteristik yang menjadi jati diri bangsa dapat berkurang, juga nilai bela negara yang ada. Rasa nasionalisme, patriotisme, dan cinta tanah air merupakan bagian dari semangat bela negara yang kurang mendapatkan perhatian lebih dalam menjadikan pedoman kehidupan di era globalisasi. Bela negara hanya menjadi retorika elit politik yang terdapat pada beberapa pidatonya sebagai ajang formalitas berbagai kegiatan publik.[H1]

Pengertian dan Makna Bela Negara

Dalam Bela Negara oleh Subagyo (2020), ia menuliskan beberapa pengertian dari Bela Negara menurut beberapa ahli. Menurut Richard Asley (1992), bela negara adalah suatu pemikiran, perilaku dan tindakan yang dilakukan oleh setiap warga negara untuk membela bangsa dan negara-nya. Kenny Erlington (1996) mengatakan bahwa bela negara adalah sikap warga negara yang berupaya mempertahankan negara ketika menghadapi berbagai ancaman yang mengganggu kepentingan negara-nya.

Menurut pemaparan beberapa definisi yang telah dijelaskan, maka dapat dikatakan bahwa bela negara adalah sebuah kewaajiban yang harus dilaksanakan bagi setiap warga negara. Dalam artian, pelaksanaan bela negara ini menjadi hal yang utama dibandingkan pembelaan terhadap diri pribadi dan keluarga. Wujudnya, pembelaan terhadap negara juga akan mencakup dari dua aspek tersebut, sehingga hal ini tidak terjadi adanya kerancuan. Beberapa wujud bela negara dalam penerapannya dapat tercermin dalam psemangat yang bersifat dinamin di tengah masyarakat.

Faktor Mempengaruhi Bela Negara

Dalam konteks melemahnya rasa nasionalisme yang mencakup pelaksanaan belaa negara di Indonesia, hal tersebut dapat di analisis daari beberapa faktor yang mempengaruhi melemahnya bela negara tersebut. Faktor ini lebih lanjut dapat digunakan untuk pemerintah dan berbagai pihak yang berwenang dalam mencermati dan mewaspadai agar hal ini dapat setidaknya diatasi atau dicegah untuk karakter anak bangsat lebih baik. Faktor yang mempengaruhi terjadinya bela negara diantara yaitu:

Faktor Ideologi

Faktor ideologi yang mempengaruhi dapat diaktakan seperti ideologi liberalisme, kapitalisme, sosialisme, komunisme, maupun ideologi lain yang arusnya dapat mencapai Indonesia karena perkembangan globalisasi. Hal tersebut, besar pengaruhnya terhadap pola pikir sekelompok masyarakat yang menjadikan lemahnya paham bela negara sejauh ini. Bahkan, ideologi Pancasila yang dijadikan dasar negara tetap, dimana terdapat beberapa kelompok masyarakat yang mencoba untuk menjatuhkan paham tersebut, memerdekakan diri mereka sendiri dan menghilangkan dasar negara yang menjadi acuan pedoman kehidupan masyarakat Indonesia berbangsa dan bernegara. Adakalanya kelompok ekterem tersebut menjadi sebuah ancaman serius bagi ideologi dan pemahamannya. Oleh karena itu, tantangan dalam melaksanakan bela negara harus dipahami oleh seluruh komponen masyarakat demi terselenggaranya kehidupan yang damai.

Faktor Politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun