Mohon tunggu...
Hendrick MI
Hendrick MI Mohon Tunggu... fotographer

part of https://it.telkomuniversity.ac.id/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dosen S1 Film dan Animasi Tel-U Adakan Workshop untuk Sineas Lokal di Desa Sinema Kepunduhan, Jawa Tengah

29 Agustus 2024   08:51 Diperbarui: 29 Agustus 2024   13:15 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tegal, 1 Juni 2024 -- Telkom University (Tel-U) melalui program studi S1 Film dan Animasi, Fakultas Industri Kreatif (FIK) menggelar workshop bertema "Strategi Pendanaan dan Eksplorasi Distribusi Film Lokal" pada Sabtu (1/6) lalu. Acara ini diadakan di Desa Sinema Kepunduhan, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, sebagai bagian dari upaya pengabdian kepada masyarakat. Workshop ini bertujuan untuk mendukung perkembangan industri film lokal dan meningkatkan kreativitas para sineas melalui sinema.

Acara ini menarik perhatian dua puluh peserta yang terdiri dari sineas lokal, pelajar, hingga masyarakat umum. Mereka dengan antusias mengikuti workshop yang diadakan di Desa Sinema Kepunduhan, sebuah desa yang menjadi tempat berkumpulnya komunitas film lokal. Desa ini dikenal karena keberhasilannya dalam memproduksi film yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Bangun Bersama" sejak tahun 2018. Beberapa film terkenal yang telah diproduksi di desa ini antara lain "Sapa ndisit toh," "Krenteg," "Kenteng," "Ngesrong," dan "Watek."

Desa Sinema Kepunduhan juga telah meraih banyak prestasi di tingkat lokal, termasuk penghargaan untuk Film Favorit dan Aktor Terbaik di Festival Film Tegal 2019. Keberhasilan ini menjadikan Desa Sinema Kepunduhan sebagai lokasi yang tepat untuk pelaksanaan workshop ini, dengan tujuan memperkuat ekosistem perfilman daerah.

Workshop ini diinisiasi oleh dosen S1 Film dan Animasi Tel-U dan dipimpin oleh Firdaus Azwar Ersyad, S.Sn., M.Sn.. Menurut Firdaus, potensi besar yang dimiliki Desa Sinema Kepunduhan masih bisa ditingkatkan, terutama dalam hal manajemen produksi, pendanaan, dan distribusi film lokal. Selama ini, karya-karya dari komunitas Desa Sinema Kepunduhan lebih banyak berpartisipasi dalam festival atau lomba-lomba di wilayah Tegal saja. Padahal, karya-karya ini layak dikenal lebih luas, baik di tingkat nasional maupun global.

Firdaus menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan keterampilan praktis kepada para sineas lokal agar mereka dapat mengembangkan dan mendistribusikan karya-karya mereka dengan lebih mandiri dan kreatif.

"Kami berharap dengan adanya workshop ini, para sineas lokal dapat lebih mandiri dan kreatif dalam mengembangkan karya-karya mereka. Wawasan dan keterampilan yang disampaikan dalam workshop ini diharapkan bisa membantu mereka untuk lebih berhasil dalam mendistribusikan film-film yang mereka hasilkan," ujar Firdaus.

Workshop dimulai dengan sesi diskusi yang dipandu oleh dosen S1 Film dan Animasi Tel-U, M. Zaenal Al Ansory, S.Sn., M.Sn.. Diskusi ini membahas berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi oleh para peserta, terutama dalam aspek pendanaan dan distribusi film lokal di Indonesia. Selanjutnya, peserta diajarkan tentang strategi pendanaan film, mulai dari cara menyusun proposal pendanaan yang efektif hingga mencari sumber pendanaan alternatif. Mereka juga belajar tentang teknik pitching yang menarik bagi investor.

Di sesi berikutnya, peserta diajarkan strategi distribusi film lokal dengan memanfaatkan platform digital dan festival film sebagai media distribusi yang efektif. Pada akhir workshop, peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mempraktikkan materi yang telah disampaikan, termasuk merancang proposal pendanaan dan strategi distribusi film lokal mereka sendiri.

Antusiasme peserta yang tinggi memberikan optimisme bagi Zaenal. Ia melihat potensi besar dari komunitas Desa Sinema Kepunduhan untuk terus merawat ekosistem perfilman daerah.

"Kami optimis bahwa dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta, komunitas Desa Sinema Kepunduhan bisa lebih maju, khususnya dalam hal pendanaan dan distribusi film. Dengan konsistensi komunitas ini dalam merawat ekosistem perfilman daerah, diharapkan sinema lokal dapat lebih diterima secara global," jelas Zaenal.

Sumarjo, Kepala Desa Sinema Kepunduhan, juga mengapresiasi kegiatan workshop ini. Ia menilai bahwa workshop ini merupakan bentuk perhatian yang sangat positif dari Tel-U terhadap masyarakat, yang dapat memperkuat ekosistem industri film di Indonesia, khususnya di Kabupaten Tegal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun