Mohon tunggu...
Hendri Bun
Hendri Bun Mohon Tunggu... karyawan swasta -

www.bunhendri.com; Co-founder PT Mitra Pembelajar; Berpengalaman 15 tahun di industri pelatihan; Points of You Practitioner Certification by POY Singapore; Training for Trainer MBTI by Edutraco; Becoming an Excellent Trainer by PT Mitra Pembelajar; Author ‘505 Game: Dinamika Kelompok untuk Membangun dan Membentuk Tim yang Solid’; Berpengalaman melakukan berbagai pelatihan dengan sejumlah tema: team building, supervisory-leadership, communication, coaching, dan writing; Introvert EKSTRIM yang sukses beradaptasi menjadi Ekstrovert

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengaturan Langit

22 Januari 2016   15:33 Diperbarui: 22 Januari 2016   15:54 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

* * *

Satu pengaturan langit juga terjadi saat aku baru landing. Sebelumnya aku diminta salah satu klien untuk hadir presentasi pagi ini (Jumat, 22 Januari) bersama salah satu trainerku. Tetapi karena trainerku sudah ada jadwal, kami request untuk diarrange ketemu minggu depan.

Eh ... sesaat landing, trainerku telp dan mengatakan agendanya dicancel, yang artinya kalau klienku mau kami bisa hadir. Aku pun kontak PIC klien, minta apakah mungkin diatur untuk ketemu ... dan bisa. So, tadi pagi kami hadir untuk presentasi. Dan memang kalau sudah diatur langit, itulah yang terjadi. Kami dapat konfirmasi dan dipercaya untuk menyampaikan materi yang kami presentasikan.

* * *

Kisahku di atas seolah-olah ingin mengatakan bahwa yang namanya pengaturan langit itu baik-baik semua. Tetapi apakah benar demikian?

Tidak. Saat aku refleksi ke belakang, acap kali aku menemukan bahwa aku juga diatur untuk hal-hal yang tidak menyenangkan.


Misalnya, aku sudah diatur langit untuk ikut dalam kemacetan raya waktu libur natal dan tahun baru kemarin (baca di http://www.kompasiana.com/hendribun/break-our-limit_568cd0906523bd92048b4572). Tarik ke belakang, langitlah yang mengatur mengapa aku diutus orangtuaku kuliah dan merantau sendirian tanpa saudara di Jogja. Langitlah yang menentukan aku tidak diterima di fakultas kedokteran UGM (jadi aku pernah loh punya cita-cita jadi dokter :)). Langitlah yang mengatur kenapa aku putus sama pacar pertamaku waktu aku liburan ke Jakarta (aku LDR dengan kuliah di Jogja sedangkan pacarku stay di Jakarta -- next time kalau 'kuat' aku menceritakannya hehe). Serta banyak lagi pengaturan-pengaturan langit tidak mengenakkan lainnya. Tetapi dari sana aku banyak memetik pelajaran sebagai bekal hidupku.

Adalah benar kita kadang tidak tahu kenapa segala sesuatu terjadi. Janganlah memusingkan hal tersebut. Karena kita BISA tahu bahwa segala sesuatu terjadi karena sudah ada yang mengaturnya. Ketika yang terjadi adalah baik, syukurilah. Tetapi ketika yang terjadi tidak baik, ambillah hikmahnya sebagai antisipasi ke depan.

Jadi, pengaturan langit apakah yang pernah teman-teman alami selama ini? Share yuk!

-Hendri Bun
bun.hendri@gmail.com
www.hendribun.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun