Mohon tunggu...
Hendri Mahendra
Hendri Mahendra Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pernah aktif sebagai aktivis pers mahasiswa di kampus UIN Maliki malang dari tahun 2007-2012. Jabatan yang pernah diemban saat di pers mahasiswa adalah sebagai Litbang (penelitian dan pengembangan) dan pemimpin redaksi. Beberapa kali pernah diundang mengisi materi jurnalistik dan filsafat di beberapa komunitas pers di malang. Tertarik dengan kajian: Filsafat, jurnalistik, politik, sejarah, budaya dan mitologi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Revolusi Mental Jokowi dalam Dekapan Hantu-hantu Politik

11 April 2018   16:58 Diperbarui: 11 April 2018   17:06 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: kompas.com

Jika Yasraf menyatakan bahwa kita tak pernah memerangi akar permasalahan revolusi mental dikarenakan terkungkung dengan mesin penjara hasrat, isi video Revolusi mental Jokowi (final) ngomong karena kita hanya sebatas perombakan institusi (belum merombak mental orangnya).

Ini senada bangetlah dengan ide besar yang ada di artikel yang ditulis Yasraf 11 tahun sebelum pilpres 2014 berlangsung. Jadi apakah Jokowi atau orangdi belakang jokowi benar-benar menyadur ide Yasraf? Ah... kita tanyakan saja pada rumput yang bergoyang dangdut koplo.

Selain bicara tentang konsep revolusi mentalitas bangsa, Yasraf dibuku Hantu-Hantu Politik dan Matinya Sosial juga bicara tentang demokrasi dialogis, hiperdemokrasi, hiperotonomi, politicusabsurditas, parasit demokrasi, fatarmogana sosial, neoprimitivisme, genealogi disiplin bangsa, mengejar nomad nomad politik, menangkap hantu-hantu politik dan lain sebagainya. 

Bagi anda yang sedang menambah wawasan kebangsaan melalui pendekatan filsafat postmodern saya sarankan baca buku ini. Sumpah deh, gakbakal nyesel apa lagi nyesek. Sekian[]

sumber asli: bukan-drakorbiasa.blogspot.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun