Mohon tunggu...
Hendri Muhammad
Hendri Muhammad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Welcome Green !! Email: Hendri.jb74@gmail.com

... biarlah hanya antara aku dan kau, dan puisi sekedar anjing peliharaan kita

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kapan Waktu yang Tepat Membeli Rumah Pertama?

8 Oktober 2017   13:42 Diperbarui: 11 Februari 2022   23:54 2119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.ndti.org.uk

Ada image yang terlanjur melekat di benak kawan-kawan bahwa saya seolah-olah memahami banyak hal tentang properti hanya karena saya pernah bekerja di sebuah perusahaan developer, walaupun tidak memiliki background arsitek atau teknik sipil sama sekali. Saya menjadi orang untuk mereka ajak diskusi, sekedar bertanya, atau meminta bantuan dalam banyak hal yang terkait dengan properti.

Baru-baru ini, pertanyaan pada judul diatas ditanyakan oleh seorang kawan, dan menurut saya pertanyaan ini susah-susah gampang untuk dijawab, juga menarik rasanya untuk menuliskannya dalam satu artikel.

Bagian susahnya, begitu banyak faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan, hingga pertanyaan ini akan dijawab dengan pertanyaan-pertanyaan baru mengenai motivasi mereka apa, kantor mereka dimana, kondisi finansial mereka bagaimana, dan lain-lainnya.

Bagian gampangnya, di kepala saya sebenarnya sudah ada satu jawaban yang menempati prioritas tertinggi untuk direkomendasikan, yaitu secepat mungkin, dan informasi-informasi lain yang saya peroleh hanya untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada, atau penjelasan tentang apa yang biasa menjadi kendala dalam mewujudkan kepemilikan rumah pertama.

Sebagaimana yang biasa kita dengar, tidak ada kata terlambat untuk memulai, tidak akan ada juga kata "terlalu cepat" untuk mewujudkan cita-cita memiliki sebuah rumah. Bahkan banyak sekali pelajaran dari kawan-kawan yang sebelumnya berada di kondisi yang sedikit "memaksakan diri" untuk membeli rumah, tapi pada akhirnya berbuah manis bagi kehidupan mereka.

Persoalan "timing" cenderung untuk saya pinggirkan bagi kepemilikan rumah pertama, karena faktor kebutuhan primer itu membutuhkan alasan-alasan yang sangat kuat untuk menempatkannya berada di posisi "menunggu".

Setelah pertanyaan pertama selesai dibahas, biasanya diskusi lebih lanjut akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan lain, seperti unit-unit mana yang paling baik, paling bagus, yang paling direkomendasikan untuk dibeli?

Ini pertanyaan yang lebih sulit dibanding yang pertama karena tidak akan mudah untuk benar-benar objektif pada saat hampir tidak mungkin bisa sepenuhnya melepaskan unsur-unsur subjektifitas yang ada di dalam diri calon pembeli rumah.

Maksudnya begini, tidak pernah ada standard baku dalam memilih rumah idaman yang berlaku dan bisa dijadikan acuan bagi semua orang. Malah, berdasarkan pengalaman saya, banyak anomali yang terjadi dari perilaku calon konsumen rumah, misalnya satu kriteria yang paling berpengaruh bagi seseorang belum tentu punya pengaruh yang sama bagi orang lain, atau bagus menurut penilaian seseorang belum tentu bagus menurut orang lain.

Belum lagi kendala-kendala yang dihadapi tidak hanya berasal dari dalam yang terkait kemampuan keuangan, urusan kredit perbankan, atau sekedar aspek suka tidak-suka, namun ada juga kendala yang berasal dari luar, misalnya aspek ketersediaan (availability) yang seringkali menjadi satu kendala besar.

Contoh kasus yang sering terjadi, belum tentu harga rumah yang berada dalam jangkauan daya beli selalu tersedia di pasaran. Atau, jika pun tersedia, lokasinya bisa jadi tidak sesuai dengan yang kita harapkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun