Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Blogger di www.sudutplambon.com, banyak membahas seputar dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Setelah Odading Munculah Bipang: Bipang Ambawang Viral di Promosikan oleh Presiden, Apa Salahnya?

10 Mei 2021   02:18 Diperbarui: 10 Mei 2021   02:25 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah video yang memperlihatkan presiden Jokowi pidato viral di media sosial, dan menjadi perbincangan publik. Lantaran dalam video pidato presiden pada acara peringatan bangga dengan produk lokal yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan, Jokowi menyebutkan berbagi makanan khas nusantara dan salah satu yang dia sebutkan adalah Bipang. 

Sekadar memang tak ada salah dari pidato bapak presiden akan tetapi lantaran menyebutkan Bipang oleh sebab itu banyak netizen berkomentar dan makanan ini pun menjadi trending di berbagi media sosial salah satunya yakni twiter.Sebelum kita membahas lebih lanjut kita perlu ketahui terlebih dahulu apa itu Bipang Ambawang. Makan ini merupakan makan khas dari Kalimantan Barat tepatnya Kabupaten Kubu Raya, Kecamatan Sui Ambawang.Terbuat dari Babi Kampung muda berusia 3-5 Bulan yang dimasak dengan cara dipanggang secara tradisonal di atas arang selama 10-12 jam, kuliner ini biasanya disajikan bersama sayur dan sambal sebagai pelengkap nasi. Yang menjadi makan ini viral lantaran ketika berpidato pada hari Bangga Buatan Indonesia presiden mempromosikan makanan khas yang terbuat dari Babi ini beserta dengan makanan khas lainya. 

Sumber:TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Sumber:TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Dalam pidato tersebut dia menyarankan masyarakat agar bisa berbelanja online seperti memesan makanan khas nusantara untuk sedikit mengobati rasa rindu terhadap kampung halaman, lantaran lebaran kali ini menyarankan agar masyarakat tidak mudik dengan alasan untuk menekan angka penyebaran covid-19. Video pidato tersebut kemudian diunggah dalam Chanel  Youtube Kementerian perdagangan RI, 5 Mei 2021 lalu dan kemudian menjadi viral. 

Seperti yang kita ketahui masyarakat Indonesia merupakan mayoritas agamanya merupakan Islam, dan tentunya Babi sangat diharamkan dalam ajaran agama Islam tetapi perlu kita ketahui kembali bawahsanya di negara kita ini terdapat beraneka ragam suku, ras, budaya dan agama. Dan tentunya pada perayaan mudik menjelang lebaran bukan saja yang beragama Islam yang merayakan akan tetapi semua masyarakat Indoensia juga rayakan. Dan video yang dibuat oleh persiden merupakan video yang ditujukan untuk seluruh masyarakat Indonesia bukan untuk sekelompok orang saja. Presiden tidak ada maksud yang tidak baik dalam mempromosikan makanan khas tersebut tujuanya baik, karena dia memang tahu masyarakatnya beraneka ragam jadi apa salahnya dia menyebutkan berbagi makan tradisional tersebut sekaligus mempromosikan makan-makan tersebut kepada masyarakat.

 Sebagaimana dalam klarifikasi yang disampaikan oleh Muhammad Lutfi Menteri Perdagangan RI dia menjelaskan bawahsanya video tersebut ditujukan kepada masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku, bangsa dan agama, dan budaya yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah dan memiliki kekhasan yang menjadi makanan faforit lokal. Jadi menurutnya dalam video tersebut Presiden ingin mempromosikan kuliner nusantara yang memang sangat beragam dan dikonsumsi serta dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang beragam. Dengan tujuan agar makan khas tersebut lebih dikenal luas di masyarakat dan tidak ada maksud tertentu dari pernyataan bapak presiden dan dia pun meminta maaf sebesar-besarnya karena terjadi kesalahpahaman menurutnya niat kementerian perdagangan hanya ingin agar semuanya bisa bangga dengan kuliner khas Indonesia dan menghargai keberagaman bangsa Indonesia.

Sebenarnya dengan viralnya video tersebut membuat makanan khas Indonesia lebih dikenal luas di masyarakat dan dunia. Selama ini mungkin kita belum mendengar makanan-makanan tersebut akan tetapi dengan adanya video dari bapak presiden maka kita bisa mengetahui dan sekaligus kepo-kepo mengenai apa saja makanan khas yang ada di indonesia. Selain Bipang yang viral beberapa waktu yang lalu kita juga pernah viral mengenai makanan khas nusantara yaitu odading makanan ini viral lantaran video dari seorang penjual odading yang menjajakan makanan khas bandung itu dengan cara yang tak biasa, dan alhasil dengan viralnya odading omzet penjualan dari para pedagang odading naik drastis akibat diburu warga dan banyak warga yang mengetahui makanan tersebut.

 Kita kembali kepada Bipang Ambawang benar saja dengan viralnya Bipang banyak sekali warga yang berburu makan khas tersebut dikutip dari CNN Indonesia Deky Junaedi, salah satu pemilik restoran Babi Panggang Ambawang di Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengaku kecipratan berkah. dia mengaku kebanjiran pesanan dari toko daring miliknya pada Sabtu (8/5).Penjualan Bipang Deky bahkan meroket dua kali lipat dibanding hari-hari normal sejak Jokowi mempromosikan kuliner khas Kalbar tersebut. Blessing in disguise (berkah terselubung), menurutnya, karena kuliner khas kampung halamannya kini menjadi sorotan masyarakat dan dikenal secara nasional. Tak lagi jago kandang, dia menyebut mulai menerima pesanan dari Jakarta dan kota besar lainnya.Alangka baiknya kita tak perlu berpikir negatif dari apa yang disampikan bapak presiden beliau mempunyai maksud baik untuk memperkenalkan makan khas kita. Memang ada pihak-pihak tertentu yang berusaha memprovokasi dengan berbagi narasi untuk membesar-besarkan masalah ini, namun sebagai warga yang cerdas mari kita lihat sisi positifnya. Semoga dengan viralnya maknan tradisonal ini maka akan meningkatkan para pelaku UMKMdan juga semoga banyak turis asing yang akan tertarik dengan kuliner tradisonal yang ada di Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun