Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sepak Bola Indonesia Tuai Prestasi Menanti Politisasi

17 Mei 2023   20:00 Diperbarui: 17 Mei 2023   20:12 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas U22 Sea Games 2023 peroleh medali emas (sumber: KOMPAS/dok.PSSI)

Sudahi euforia kemenangan yang telah diraih oleh Garuda Muda U22 kala berhasil raih medali emas pada perhelatan Sea Games 2023 di Kamboja. Tentunya ada banyak pekerjaan rumah yang dapat dijadikan tugas bersama bagi para pengurus PSSI. Tidak sekedar bangga, melainkan bagaimana spirit perjuangan para pejuang muda dapat menjadi inspirasi generasi muda saat ini.

Walau harus menunggu selama 32 tahun lamanya, untuk dapat membangkitkan Sang Burung Garuda bertengger dipuncak kejayaannya. Perhelatan Sea Games 2023 di Kamboja memang jadi ajang pembuktian diri bagi setiap bangsa, khususnya Indonesia. Kebanggaan yang sama tentunya, bagi setiap medali hasil persembahan putera/puteri terbaik bangsa dari setiap cabang olahraganya.

Apa yang telah diperjuangkan, harus diapresiasi setinggi-tingginya. Bahkan kepada yang belum sempat memberikan hasil terbaiknya. Tidak ada bedanya dalam semangat membela bangsa Indonesia dihadapan bangsa-bangsa lainnya. Inilah yang kiranya dapat dipahami bersama, perjuangan atas dasar ketulusan hati dan jiwa, jangan sampai dicederai oleh kepentingan berbagai pihak.

Tidak ada yang paling memiliki, selain bangsa dan seluruh rakyat Indonesia. Namun, persoalan apresiasi realitasnya justru menuai kontroversi. Berbagai peristiwa kerap membuktikan, bahwa olah raga tidak lepas dari unsur politik didalamnya. Apalagi jika bicara mengenai sepak bola.

Walau banyak kalangan yang mencoba memisahkan antara sepak bola dengan politik, faktanya, justru sepak bola kerap dipakai sebagai arena kampanye partai-partai yang berkepentingan. Seperti halnya persoalan Piala Dunia U20 yang batal dilaksanakan beberapa waktu silam. Banyak diantara tokoh dari partai politik tertentu yang tidak seirama dengan harapan anak-anak bangsa.

Khususnya dari Timnas Indonesia, yang kerap mengikuti gelaran internasional. Kemenangan di Sea Games 2023 ini kiranya dapat menjadi obat dari luka yang pernah ada. Namun, tidak menutup kemungkinan pula, bahwa apa yang telah diraih akan menjadi bahan kampanye dari partai-partai politik yang ada.

Ini hanyalah kemungkinan yang bisa diraba. Melihat potensi sepak bola, merupakan arena yang memiliki dukungan massa luar biasa di negeri ini. Jangan sampai usai tuai prestasi, justru malah dinanti oleh narasi politisasi. Kiranya ini bukanlah sesuatu yang tabu untuk dibicarakan, demi masa depan sepak bola Indonesia.

Harapan anak-anak bangsa untuk dapat terus mengharumkan nama besar Indonesia, tentu tidak bijak, jika dicampuradukkan dalam urusan politik. Terlebih jelang gelaran Pemilu 2024 mendatang. Dimana sudah sepatutnya dapat terus dibina, dan dikembangkan, sebagai upaya perbaikan dan evaluasi bagi sepak bola Indonesia kedepan.

Walau memang, tetap ada benang merah dengan para politisi dibalik kemenangan ini. Namun, kiranya akan lebih baik, jika hal itu hanya disosialisasikan sebagai bentuk tanggung jawabnya secara kenegaraan. Maka, publik akan dapat menilainya secara positif. Perilaku seorang negarawan yang bijak dalam menempatkan dirinya di kancah internasional.

Publik tentu tidak menutup mata dengan kontribusi para punggawa di balik layar. Semua khalayak pun kiranya paham siapa "motor" dibalik kemenangan Garuda Muda Indonesia. Sama halnya ketika Sekutu menilai kekalahan di medan tempur Ambarawa, mereka langsung melihat siapa aktor dibalik kemenangan para pejuang, kalau bukan dibawah komando Soedirman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun