Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Minggu Palma yang Lara

28 Maret 2021   17:00 Diperbarui: 28 Maret 2021   22:25 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana ledakan depan gereja Katedral Makassar. Sumber: KOMPASTV

Minggu Palma merupakan hari untuk mengingat masuknya Yesus di Yerusalem. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberikan judul "Yesus dielu-elukan di Yerusalem". 

Kisah ini dibahas lengkap di dalam keempat kitab Injil dalam Alkitab; baik Matius, Markus, Lukas, maupun Yohanes. Artinya, peristiwa ini menjadi salah satu momen penting dari rangkaian perayaan Paskah.

Catatan Injil menerangkan, ketika Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, banyak orang menyambut Dia. Dengan mengambil daun-daun palem, mereka pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan. Hosana di tempat yang mahatinggi!"

Visualisasi film The Gospel of John/tangkap layar pribadi
Visualisasi film The Gospel of John/tangkap layar pribadi
 

Sorak-sorai ini terjadi karena sebelumnya, Yesus telah mengerjakan berbagai mukjizat. Menyembuhkan beragam sakit dan penyakit yang diderita oleh warga masyarakat, dan bahkan membangkitkan orang mati. Rasa sukacita, pujian dan penghormatan ini sekaligus sebagai penggenapan dari nubuatan yang telah disampaikan para nabi terdahulu.

Tradisi Minggu Palma bagi umat kristiani, tidak hanya mengingatkan mereka atas proses masuknya Yesus ke Yerusalem, tetapi juga mengingatkan akan kesengsaraan Yesus. Setelah mengelu-elukan Dia begitu rupa, ada proses sengsara yang harus Ia lewati. Maka dari itu, peristiwa tersebut juga disandingkan dengan Minggu Sengsara.

Makna Minggu Palma bukanlah soal kemenangan Yesus tatkala Ia dipuja-puja, tetapi tentang keberhasilan-Nya melawan kuasa maut. Melalui peristiwa kematian di hari Jumat Agung dan bermuara pada kebangkitan-Nya di hari Minggu Paskah.

Tambahan lagi, Daun Palem pada zaman Romawi merupakan simbol kemenangan martir. Oleh karena itu, daun palem memberikan makna Minggu Palma bahwa Yesus telah menang atas maut.

Sementara, warna hijau pada daun palem identik dengan musim semi. Seperti musim semi yang menggantikan musim dingin, Yesus datang memberikan keselamatan, suasana baru yang penuh damai dan sukacita ganti segala dosa dan dukacita.

Simbol Pengharapan

Minggu Palma turut menjadi rangkaian dari tradisi puasa selama 40 hari. Dimulai pada hari Rabu Abu, 40 hari sebelum jatuhnya hari Minggu Palma tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun