Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Susahnya Mengajak Orang untuk #DiRumahSaja dan Jujur Berkata

29 Maret 2020   18:06 Diperbarui: 29 Maret 2020   17:58 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Virus Corona mewabah
Yang dibutuhkan hanyalah: jangan ke mana-mana
Kasihan tenaga medis dan paramedis yang berjuang
Ya, berjuang....
Buat kesembuhan para pasien

Bahasa ibu terkadang lebih mampu untuk dicerna lebih baik oleh para penuturnya. Walaupun terkadang juga terkesan main-main, tapi sebenarnya pesan moral yang disampaikan sama.

Seperti pada capture flowchart di atas. Bagi yang kurang atau tidak paham dengan bahasa a la Suroboyo, maksudnya adalah baik yang tua, yang muda; bahkan yang merasa sehat sekalipun, hendaknya taat anjuran. Jangan keluyuran, di rumah saja. Sebab, potensi dan bahaya penyebaran virus, ada di mana-mana. Bantulah program kemanusiaan ini, agar kondisi secepatnya bisa pulih.

Sumber: capture percakapan grup WA
Sumber: capture percakapan grup WA
Lebay?
Tidak!
Iti proses yang alamiah
Mereka lelah
Mereka capek
Mereka juga butuh istirahat
Mereka pun punya keluarga

Oh, ya, capture yang menjadi narasi tulisan ini sebagian besar diambil dari ruang WA grup. Sudah dapat ijin untuk mewartakan curhat-nya. Sebagian besar dari mereka adalah para dokter aktif. Jadi, soal tingkat kepercayaannya, tidak mungkinlah itu hoaks. Mereka juga paham itu. Silakan dibaca sendiri isinya. Tulisan ini hanya meramu dan meringkasnya kembali. Biar beban itu bisa dipikul bersama.

Kisah-kisah para petugas kesehatan (medis dan paramedis) sebetulnya sudah banyak juga yang beredar di media sosial. Baik itu dalam bentuk foto atau video. Tentu dengan caption dan cerita dari foto-foto itu.

Pengunggahan kisah-kisah di balik perawatan pasien, barangkali selama ini luput dari perhatian. Mungkin yang ada adalah kisah-kisah kesaksian dari para pasien. Entah itu ucapan terima kasih atas perawatan hingga kesembuhan (atau juga bahkan ketika maut menjemput si pasien). Tetapi dari tim medis dan paramedis sendiri, kalaupun ada, sangat jarang terekpose.

Tentu, pada kasus penanganan mewabahnya virus corona di Indonesia, pampangan cerita dari para petugas kesehatan yang langsung berada di garda depan bukan sekadar buat 'gagah-gagahan'. Kisah-kisah yang muncul, bukanlah mengada-ada. Bukan sekadar in action supaya mendapat simpati dan tanggapan.

Memang, ada 'oknum' yang menganggapnya sebagai hal yang biasa saja. Bahkan bisa jadi bahan bercanda. Misalnya saja komentar semacam "Baju astronot di rumah sakit".

Gejala psikis yang meng-gampang-kan ini tentu saja juga menjadi sumber penyakit yang bisa menggagalkan skenario perang #LawanCovid19.

Perilaku kebanyakan masyarakat yang bandel terhadap "protokol kesehatan" bisa menjadi penghambat kerja keras negara dalam memberantas pandemi Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun